Selasa, 16 Februari 2021

Viral Tagihan COVID-19 Sampai Rp 280 Juta, Netizen Ini Minta Tolong Jokowi

 Di media sosial viral cerita netizen yang menghadapi tagihan RS sampai Rp 280 juta ketika sekeluarga terinfeksi COVID-19. Ia berharap ada bantuan dari pemerintah, khususnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk membebaskan biaya tersebut.

"Saya adalah seorang anak yang hampir kehilangan ayah dan sudah kehilangan ibu, karena kami sekelarga positif C19. Berat buat kami menghadapi kenyataan karena ayah sudah menghadapi pensiun dan dibebani dengan tagihan rumah sakit sebesar Rp 280.114.599," kata pengguna Instagram, fakhrunnisandya, pada Jumat (12/2/2021).


"Mohon kiranya Bapak Presiden dapat membantu membekaskan tagihan RS tersebut," lanjutnya.


Permohonan fakhrunnisandya mendapat banyak respons dari netizen. Hingga saat ini, Selasa (16/2/2021), unggahan tersebut sudah mendapat lebih dari 6.000 like dan 800 komentar.


Sebagian besar netizen membantu dengan turut menyebut akun Jokowi di kolom komentar. Ada juga yang mempertanyakan mengapa masih bisa ada tagihan karena seharusnya biaya perawatan COVID-19 ditanggung pemerintah.


Pada unggahan berikutnya, fakhrunnisandya meminta maaf karena tidak bermaksud menyinggung pihak manapun.


"Saya tidak mau ada kesalahpahaman terhadap postingan sebelumnya. Jujur saya tidak bermaksud menyinggung pihak manapun dalam postingan saya sebelumnya," pungkas fakhrunnisandya.

https://movieon28.com/movies/a-soldiers-revenge/


Update RSDC Wisma Atlet: Tingkat Hunian Turun Hampir 50 Persen


Tingkat hunian pasien Corona di RS Darurat Corona Wisma Atlet dilaporkan mengalami penurunan. Hal ini disampaikan Kol Laut (K) dr RM Tjahja Nurrobi MKes SpOT Kepala Sekretariat RSD Wisma Atlet.

"RSDC Wisma Atlet mengalami penurunan untuk kasus yang terkonfirmasi. Pada tanggal 24 Januari itu sudah mulai menurun, ditambah lagi dengan adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sudah mulai turun dan hari ini tingkat hunian sudah hampir 50 persen ini untuk pasien yang bergejala," ungkapnya dalam siaran live Selasa (16/2/2021)


Tjahja menyebutkan, hal ini belum bisa dijadikan patokan untuk melihat tren penurunan kasus COVID-19, karena di RSD Wisma Atlet saat ini hanya merawat pasien yang bergejala.


Tjahja mengatakan akan ada perubahan skema dari RSD Wisma Atlet yang sebelumnya hanya merawat pasien bergejala, nanti akan menerima kembali pasien OTG (orang tanpa gejala).


"Yang tadinya Wisma di Pademangan merawat pasien bergejala nanti akan dipindahkan lagi ke RS wisma atlet Kemayoran, sehingga Pademangan untuk pasien dari luar negeri," tambahnya.


Sepekan PPKM Mikro, Keterisian Ruang Isolasi ICU Masih di Atas 60 Persen


Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro sejak 9 Februari 2021 lalu sudah berjalan satu minggu. Selama penerapannya, bagaimana dampaknya pada tingkat keterisian rumah sakit yang merawat pasien COVID-19?

Sekretaris Jenderal Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) Dr dr Lia G Partakusuma, SpPK, MM, MARS, mengatakan tingkat keterisian rumah sakit memang mengalami penurunan, terutama pada ruang rawat yang dijadikan tempat isolasi pasien COVID-19. Tetapi, ia belum yakin bahwa hal itu adalah dampak dari pemberlakuan PPKM mikro.


"Kelihatannya, pengaruh dari aturan pembatasan berskala besar (PPKM sebelumnya) itu terlihat ya. Tapi, untuk PPKM ini (mikro) masih belum lama dilakukan, saya tidak tahu apakah berdampak atau tidak. Tapi, mudah-mudahan berdampak. Artinya, yang kita lihat bahwa angka ini nampaknya sudah menurun," kata Sekretaris Jenderal Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) Dr dr Lia G Partakusuma, SpPK, MM, MARS, dalam konferensi pers di BNPB, Selasa (16/2/2021).


"Apakah itu ada kaitannya dengan PPKM mikro, saya rasa ini belum bisa dipastikan, karena biasanya dampak itu (terlihat) satu minggu-dua minggu, baru ada strategi baru," imbuhnya.


Menurut dr Lia, untuk ruang rawat isolasi biasa mengalami penurunan, bahkan ada yang angkanya di bawah 60 persen. Namun, untuk ruang isolasi ICU bagi pasien COVID-19 dengan kasus berat masih padat.


"Tetapi, untuk tempat-tempat yang ICU, di rumah sakit yang mempunyai ruang ICU COVID-19 saat ini angkanya terutama di Jawa masih penuh," ujar dr Lia.


"Beberapa tempat, seperti di Bekasi dan Jakarta angkanya masih di atas 60 persen untuk ICU," lanjutnya.


Meski begitu, dr Lia mengatakan akan terus melihat lebih lanjut apakah penurunan ini dipengaruhi strategi PPKM terbaru atau bukan.

https://movieon28.com/movies/revenge/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar