Kabar seorang wanita mendadak hamil dan melahirkan 1 jam kemudian ramai diperbincangkan. Menurut dokter, hal itu tidak mungkin terjadi tanpa bantuan teknologi.
Dokter kandungan dari RS Pondok Indah, dr Ni Komang Yeni Dhana Sari, SpOG, menjelaskan bahwa kehamilan secara alami pada manusia harus didahului dengan penetrasi dan masuknya sel sperma. Itupun dengan syarat kualitas sperma baik dan terjadi saat sedang masa ovulasi.
Tanpa penetrasi, vagina secara anatomis akan menutup sehingga sperma sulit masuk begitu saja. Adanya penetrasi dan ejakulasi akan mendorong sperma untuk langsung meluncur menuju sel telur hingga terjadi pembuahan.
"Secara anatomi, vagina itu tertutup kalau ada sesuatu yang mendorong. Bayangkan dia bentuknya seperti benda yang masuk ke situ, saking elastisnya. Kalau jari ya (berbentuk) jari. Kalau tidak ada yang masuk ya bentuknya collapse saja," jelas dr Yeni, Minggu (15/2/2021).
Yang pasti, rumor tentang kehamilan mendadak tanpa didahului hubungan seks bukan 1-2 kali saja terdengar. Dalam banyak kasus, klaim semacam ini dikaitkan dengan cryptic pregnancy yakni kondisi seseorang tidak menyadari kehamilannya.
Meski tidak selalu, cryptic pregnancy juga sering dikaitkan dengan kondisi kejiwaan tertentu. Butuh pemeriksaan psikologis untuk memastikannya.
https://cinemamovie28.com/movies/keeper-of-darkness/
Wabah Ebola Tewaskan 4 Orang, WHO Kirim Perwakilan ke Guinea
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akan segera mengirim perwakilannya sebagai pendamping terkait wabah Ebola yang merebak lagi di Guinea. Sebelumnya, WHO sudah mengamati wabah ini sejak 2016 lalu.
Melalui akun Twitter miliknya, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus memberi tahu dua kasus yang diduga sebagai penyakit mematikan di Guinea, pada Minggu (14/2/2021) pagi.
"WHO telah diberi tahu tentang dua kasus dugaan Ebola di Guinea-Conakry," tulis Tedros.
Selain itu, Tedros juga mengungkapkan telah melakukan pencegahan terkait wabah Ebola ini. Ia mengatakan pengujian terkait penyakit ini tengah dilakukan dan sebanyak 40 ribu orang juga sudah divaksin.
Dikutip dari AFP, saat ini dilaporkan ada empat orang yang meninggal dunia di Guinea akibat terinfeksi penyakit Ebola. Diketahui, keempat orang tersebut berasal dari wilayah tenggara Nzerekore.
Keempat orang ini menjadi kasus baru terkait wabah Ebola yang kembali muncul, setelah lima tahun mewabah di negara tersebut.
Kepala Badan Keamanan Nasional Guinea Sakoba Keita menjelaskan, penularan wabah Ebola ini berawal dari satu pasien yang berprofesi sebagai perawat. Ia sakit sejak akhir Januari dan meninggal, lalu dimakamkan pada 1 Februari 2021 lalu.
Sejak saat itu, sebanyak delapan orang yang menghadiri pemakaman tersebut menunjukkan beberapa gejala, seperti diare, muntah, hingga pendarahan.
"Tiga dari mereka meninggal, dan empat lainnya di rumah sakit," jelas Sakoba Keita.
Uya Kuya Kena Corona, Saturasi Oksigen Sempat Drop di Bawah 90 Persen
- Uya Kuya selama sebulan 'menghilang' dari semua akun media sosialnya. Kini, ia mengabarkan kalau dirinya dan istri sempat positif COVID-19.
Ia mengaku, saat terpapar COVID-19, kondisinya kala itu seperti berjuang antara hidup dan mati. Gejala COVID-19 yang dikeluhkan presenter ini mulanya demam dan sekedar tak enak badan.
"Cobaan itu kita khususnya saya berjuang antara hidup dan mati. Tanggal 10 Januari kemarin saya mengalami demam, nggak enak badan, nggak tahu kenapa pada saat itu saya sudah berpikir kena COVID-19," sebutnya dalam akun YouTube Uya Kuya TV, dikutip Senin (15/2/2021).
Meski tak ada keluhan apapun selain demam, Uya langsung berinisiatif untuk mengecek kondisi tubuhnya secara keseluruhan. Termasuk CT scan kondisi paru dan cek darah.
Hasil keluar, kondisinya saat itu cukup baik dan disarankan dokter untuk isolasi mandiri saja. Namun, beberapa hari selama isolasi mandiri, ia masih terus mengeluhkan gejala COVID-19 demam tinggi hingga 40 derajat Celcius.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar