Gemar membaca dan berkecimpung di yayasan amal untuk kemanusiaan, Bill Gates amat memperhatikan apa yang mungkin akan terjadi di masa depan. Sebagian prediksinya memberi harapan, tapi ada juga yang suram.
Dihimpun detikINET, Selasa (9/2/2021) dari berbagai sumber, berikut ini contoh ramalan Bill Gates yang sebagian berbentuk ancaman di masa depan:
1. Ancaman Bio Terorisme
Potensi bencana terkait serangan menggunakan senjata biologi oleh pihak-pihak tertentu menurut Bill Gates bukan omong kosong sehingga harus diwaspadai.
"Bio terorisme. Seseorang yang ingin mengakibatkan kerusakan bisa menciptakan virus dan itu artinya, peluang untuk menuju ke arah ini lebih besar daripada epidemi yang disebabkan oleh alam seperti saat ini," paparnya dalam wawancara dengan YouTuber Derek Muller di channel Veritasium.
Tahun 2017, ia menyebut bahwa senjata biologi semacam flu super atau cacar bisa disalahgunakan oleh teroris. Kemungkinan paling fatal adalah terbunuhnya puluhan juta manusia. Itu sebabnya ia gencar mengembangkan teknologi vaksin sebagai langkah antisipasi.
2. Bahaya Perubahan Iklim
"Setiap tahun akan ada angka kematian yang lebih besar daripada pandemi ini (akibat perubahan iklim)," katanya dalam wawancara yang sama. Perubahan iklim memang kian hari semakin terasa dampaknya, dari makin cepatnya pencairan es, banjir, kebakaran hutan dan lain sebagainya.
Akhir tahun silam, ia menyebut bahwa jika upaya untuk menangani perubahan iklim tidak segera dipercepat akan sulit bagi manusia untuk menghindari bencana iklim. Menemukan inovasi tentang bagaimana menghasilkan listrik, manufaktur produk, dan mengirimkan barang secara global dengan cara nol-karbon sama pentingnya dengan melakukan tes dan menemukan vaksin COVID-19.
"Pada 2060, perubahan iklim bisa sama mematikannya dengan COVID-19, dan pada 2100 bisa lima kali lebih mematikan," jelas Bill Gates.
3. Robot Makin Berkuasa
Dalam waktu sekitar 20 tahun, Bill Gates pernah mengutarakan prediksi bahwa pabrik-pabrik dan fasilitas gudang di seluruh dunia berpotensi digantikan oleh robot atau otomatisasi. Maka banyak tenaga kerja manusia yang akan tergantikan, jumlahnya bisa ribuan bahkan jutaan.
"Pergantian pada aktivitas tertentu ini akan terjadi sekaligus," sebutnya. Belakangan, memang semakin banyak robot menggantikan posisi manusia di berbagai industri. Menurutnya,ketika nantinya robot menggantikan manusia, mereka harus diperlakukan sama dengan pekerja manusia, yakni dikenai pajak.
"Saat ini, katakanlah pekerja manusia diupah USD 50 ribu di sebuah pabrik. Upah tersebut sudah dikenai pajak dan Anda pun mendapat penghasilan yang dipotong pajak, pajak keamanan sosial dan pajak lainnya. Jika robot melakukan hal yang sama, saya pikir robot pun harus dikenai pajak yang sama," ujar Bill Gates.
https://tendabiru21.net/movies/are-you-here/
DKI Sumbang 3.309 Kasus, Ini Sebaran 8.776 Kasus Baru COVID-19 RI 10 Februari
Pemerintah melaporkan penambahan 8.776 kasus baru COVID-19 yang terkonfirmasi pada hari Rabu (10/2/2021). Total pasien terkonfirmasi saat ini 1.183.555 kasus COVID-19.
DKI Jakarta menjadi provinsi dengan penambahan kasus COVID-19 tertinggi yakni 3.309, disusul Jawa Tengah dengan 1.220 kasus, dan Jawa Barat sebanyak 660 kasus.
Detail perkembangan virus Corona Rabu (10/2/2021), adalah sebagai berikut:
Kasus positif bertambah 8.776 menjadi 1.183.555
Pasien sembuh bertambah 9.520 menjadi 982.972
Pasien meninggal bertambah 191 menjadi 32.167
Tercatat sebanyak 70.312 spesimen diperiksa hari ini di seluruh Indonesia, sedangkan jumlah suspek sebanyak 77.526.
Sebaran 8.776 kasus baru Corona di Indonesia pada Rabu (10/2/2021).
DKI Jakarta: 3.309 kasus
Jawa Tengah: 1.220 kasus
Jawa Barat: 660 kasus
Jawa Timur: 603 kasus
Kalimantan Timur: 498 kasus
Bali: 305 kasus
DI Yogyakarta: 291 kasus
Sumatera Utara: 224 kasus
Sulawesi Selatan: 180 kasus
Riau: 173 kasus
Kalimantan Selatan: 145 kasus
Sumatera Barat: 141 kasus
Lampung: 106 kasus
Papua: 101 kasus
NTB: 90 kasus
NTT: 90 kasus
Bangka Belitung: 89 kasus
Sumatera Selatan: 74 kasus
Sulawesi Tengah: 63 kasus
Kalimantan Utara: 55 kasus
Jambi: 45 kasus
Maluku Utara: 40 kasus
Kepulauan Riau: 37 kasus
Sulawesi Utara: 34 kasus
Banten: 30 kasus
Kalimantan Tengah: 30 kasus
Maluku: 30 kasus
Gorontalo: 26 kasus
Sulawesi Barat: 23 kasus
Papua Barat: 23 kasus
Kalimantan Barat: 19 kasus
Sulawesi Tenggara: 12 kasus
Bengkulu: 7 kasus
Aceh: 3 kasus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar