Blizzard memamerkan Diablo II: Resurrected di ajang Blizzcon, yang merupakan Diablo II versi remaster. Game yang pertama dirilis pada 2000 ini akan tersedia untuk bermacam konsol dan PC.
Varian konsol Diablo II: Resurrected tersedia untuk Nintendo Switch, PS4, PS5, dan Xbox Series X dan S. Lalu baik varian konsol maupun PC bisa terhubung untuk menyimpan pencapaian di game-nya.
Game yang akan tampil dengan visual 3D beresolusi tinggi dan surround sound Dolby 7.1 ini bakal dirilis pada 2021, meski belum dipastikan tanggal peluncurannya.
Meski begitu, pengujian teknis alpha untuk game ini akan segera dibuka, dan anda bisa menjajalnya dengan mendaftar di situs resmi mereka. Dalam game versi remaster juga sudah tersedia ekspansi Lord of Destruction, demikian dikutip detikINET dari The Verge, Senin (21/2/2021).
Blizzard juga menyebut kalau game ini adalah remaster, bukan remake. Mereka tidak mencoba membuat ulang Diablo II, dan mencoba membuatnya mirip dengan Diablo II.
"Ini adalah (Diablo II). Di bali ini adalah Diablo II dalam dua dimensi, yang anda mainkan seperti game yang anda mainkan 20 tahun lalu," ujar Rod Fergusson, Executive Producer untuk Diablo di Blizzard.
Semuya karakter yang ada di Diablo 2 dan ekspansi Lord of Destruction ada di Diablo II Resurrected, seperti Amazon, Barbarian, Necromancer, Paladin, dan Sorceress, dan juga Assassin serta Druid dari ekspansi Lord of Destruction.
Gamenya sendiri dikembangkan oleh Vicarious Visions, studio game milik Blizzard, yang belum lama ini dipindah dari Activision ke Blizzard.
https://tendabiru21.net/movies/bluebell/
Smartwatch Samsung Bakal Tinggalkan Tizen?
Selama beberapa tahun belakangan Samsung menggunakan sistem operasi Tizen untuk jam tangan pintarnya. Namun OS buatan sendiri ini kabarnya bakal ditinggalkan.
Padahal, sejauh ini jam tangan pintar Samsung bisa dibilang cukup sukses dan popularitasnya pun cukup tinggi. Namun tetap saja muncul rumor kalau Samsung bakal meninggalkan Tizen dan beralih ke Wear OS buatan Google.
Rumor ini dihembuskan oleh Ice Universe, yang biasanya punya informasi cukup akurat. Menurutnya jam tangan pintar Samsung yang selanjutnya bakal menggunakan Wear OS, meski tak dijelaskan juga apakah itu akan berlaku seterusnya atau hanya untuk satu jam tangan pintar.
Namun mungkin juga Samsung bakal mempunyai dua jenis jam tangan pintar, yaitu menggunakan Tizen dan Wear OS, demikian dikutip detikINET dari Ubergizmo, Senin (22/2/2021).
Secara garis besar, perbedaan utama sistem operasi untuk jam tangan pintar antara Wear OS dengan Tizen dan OS buatan pabrikan lain (di luar watchOS) adalah jumlah fiturnya.
Wear OS biasanya mempunyai fitur yang lebih komplit, namun harus dibayar dengan konsumsi daya baterai yang jauh lebih tinggi. Kebanyakan jam tangan dengan Wear OS hanya bisa bertahan 1-2 hari.
Sementara itu jam tangan pintar yang menggunakan OS buatan sendiri, seperti dari Huawei, Xiaomi, dan Samsung, biasanya bisa bertahan jauh lebih lama.
Sebelumnya ada juga rumor yang menyebut kalau Samsung bakal punya fitur baru yang menarik untuk jam tangan pintarnya. Yaitu kemampuan mengukur tingkat gula darah tanpa perlu menggunakan jarum untuk mengambil darah penggunanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar