Kasus aktif Corona DKI Jakarta tampaknya sudah mulai menurun. Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti melihat penurunan laju kasus aktif COVID-19 sejak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro dimulai.
Menurut Widyastuti, data menunjukkan penurunan signifikan dari 7 Februari lalu yaitu sebanyak 23.869 kasus, hingga di 21 Februari tercatat sebanyak 13.309 kasus aktif Corona.
Penurunan kasus aktif Corona DKI disebut Widyastuti dampak dari penerapan PPKM mikro yang kini diperpanjang hingga 8 Maret 2021.
"Laju kasus aktif yang nampak menurun ini juga disumbang oleh peningkatan kesembuhan pasien positif COVID-19, yang mana per tanggal 7 Februari 2021 sebesar 265.359 dengan persentase kesembuhan 90,3 persen, meningkat per 21 Februari 2021 sebesar 310.412 dengan persentase 94,5 persen dari persentase kesembuhan nasional yang berada pada 85 persen," jelas Widyastuti dalam keterangan tertulis, dikutip detikcom pada Selasa (23/2/2021).
Kabar baik lainnya, kata Widya, merupakan penurunan keterisian bed RS ruang isolasi maupun ICU dalam beberapa waktu terakhir. Widya menyebut hal ini dikarenakan strategi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebelumnya yang menambah kapasitas bed isolasi dan ICU sehingga angka kesembuhan meningkat dan bed occupancy rate (BOR) berkurang.
"Ada penurunan yang cukup signifikan pada keterisian tempat tidur isolasi di mana per tanggal 5 Februari 2021 sebanyak 8.259 tempat tidur kita terisi 5.921 tempat tidur atau 72 persen, menurun per tanggal 21 Februari 2021 di mana kapasitas tempat tidur ditambah menjadi 8.321 tempat tidur dan terisi 5.461 tempat tidur atau 66 persen dari kapasitas yang ada," tambah Widyastuti.
"Sementara itu kapasitas ICU juga mengalami penurunan, yakni per tanggal 5 Februari 2021 kapasitas ICU kita sebesar 1.133 dan terisi 842 atau 74 persen, dan pada 21 Februari 2021 kapasitas ICU sebesar 1.156, terisi 817 atau 71 persen," lanjutnya.
Di sisi lain, Widyastuti menekankan agar tak menanggapi tren laju penurunan dengan melonggarkan protokol COVID-19. Disebutnya, tetap perlu mewaspadai penularanCOVID-19 terlebih di tengah kondisi hujan ekstremJabodetabek dan sebagian warga berkumpul di tempat pengungsian.
https://cinemamovie28.com/movies/the-deal-2/
Update Vaksinasi COVID-19 23 Februari: Sudah 53 Persen Nakes Dapat Dosis Kedua
Per 23 Februari 2021, vaksin COVID-19 dosis 1 telah diberikan kepada sebanyak 1.269.905 tenaga kesehatan (nakes). Klaim laporan harian Kementerian Kesehatan (Kemenkes), angka ini telah mencakup 86,46 persen dari total target nakes.
Sejak Senin (22/2/2021), jumlah nakes penerima vaksin ini bertambah sebanyak 25.690 orang.
Sedangkan untuk vaksin COVID-19 dosis 2 telah diberikan kepada sebanyak 789.966 nakes, dengan pertambahan sebanyak 25.061 orang sejak kemarin. Tercatat, angka ini mencakup 53,78 persen dari total target nakes.
Dalam tahap 1 vaksinasi COVID-19 yang berlangsung sejak vaksinasi pertama pada 13 Januari 2021, vaksin diberikan pada nakes sebagai kelompok prioritas. Dengan pertimbangan, kelompok inilah yang berinteraksi langsung dengan pasien sehingga memiliki risiko tertular yang tinggi.
Kini memasuki tahap 2, vaksin COVID-19 turut diberikan pada petugas layanan publik dan lansia.
Berikut rincian update vaksin COVID-19 untuk nakes per 23 Februari 2021 menurut laporan harian akun resmi Kemenkes RI pukul 14.00 WIB:
Total sasaran vaksin: 181.554.465 orang
Sasaran vaksin tenaga kesehatan: 1.468.764 orang
Vaksin dosis 1: 1.269.905 (+ 25.690 orang)
Vaksin dosis 2: 789.966 (+ 25.061 orang)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar