Jadi orang terkaya di dunia, Jeff Bezos tetap harus tidur 8 jam per harinya. Ternyata ada alasan matematis di balik keputusannya untuk memenuhi jam tidur tersebut.
Meski mengaku sangat sulit untuk menyediakan waktu 8 jam tertidur, pendiri Amazon itu tetap berusaha untuk mendapatkannya. Alasannya?
"Aku berpikir lebih baik. Aku punya lebih banyak energi. Suasana hatiku lebih baik," kata Bezos dalam diskusi Economic Club of Washington, 2018.
Bezos sangat kalkulatif tentang alasan mengapa dia percaya 8 jam tidur adalah kunci untuk meningkatkan produktivitas dan membuatnya bisa menghasilkan keputusan berkualitas tinggi. Ia pun memberikan contohnya.
"Jadi, katakan saya tidur empat jam sehari. Saya akan mendapatkan empat jam produktif. Sebelumnya katakanlah, saya punya 12 jam waktu produktif selama bangun. Sekarang tiba-tiba saya punya 12 plus empat - saya punya 16 jam produktif," ungkapnya.
Itu berarti akan ada 33% lebih banyak waktu untuk membuat keputusan. Dengan kata lain, jika dia akan membuat, katakanlah, 100 keputusan, dia bisa membuat 33 lebih banyak.
"Tapi apakah itu sangat berharga jika kualitas keputusan itu mungkin lebih rendah karena kamu lelah atau kesal atau karena banyak hal? Mungkin tidak," ujarnya.
Ini senada dengan sebuah studi tahun 2017 yang diterbitkan dalam Annals of Neurology. Studi tersebut menemukan bahwa mempersingkat waktu tidur dapat menyebabkan pengambilan keputusan yang lebih berisiko - dan kita bahkan mungkin tidak menyadari bahwa kita sedang melakukannya.
"Studi ini memberikan, untuk pertama kalinya, bukti bahwa pemulihan tidur yang tidak memadai di area kortikal yang dibatasi menyebabkan perilaku menyimpang," kata penulis studi tersebut.
Dengan orang sesibuk dirinya, bagaimana ia mencukupi 8 jam tidur? Bagi Bezos, jawabannya terletak pada rutinitas kesehariannya.
"Aku pergi tidur lebih awal. Aku bangun lebih awal. Aku suka membaca koran. Aku suka minum kopi. Aku suka sarapan dengan anak-anakku sebelum mereka pergi ke sekolah," jelasnya.
Bezos juga mengaku lebih suka melakukan pertemuan dengan mereka yang memiliki IQ tinggi sebelum makan siang.
"Apa pun yang benar-benar menantang mental adalah rapat pukul 10 pagi. Karena itu pada jam 5 sore, aku berpikir 'Aku tidak dapat memikirkan lebih banyak tentang masalah ini hari ini. Ayo coba lagi besok jam 10 pagi," cetus Bezos.
Dengan begitu, Jeff Bezos pun berhasil mendapatkan tidur 8 jam hampir setiap harinya, demikian dilansir CNBC, Selasa (16/2/2021).
https://nonton08.com/movies/catatan-harian-si-boy/
Deretan Bukti Babi Punya Kecerdasan Kognitif Tinggi
Babi memiliki kemampuan luar biasa untuk belajar cara bermain video game. Keterampilan ini menyoroti tingkat kecerdasan dan fleksibilitas kognitif yang sangat tinggi pada hewan babi.
Beberapa babi baru-baru ini menjadi subjek penelitian di jurnal Frontiers in Psychology. Penelitian tersebut melihat dua babi Yorkshire, bernama Hamlet dan Omelette, dan dua babi mikro Panepinto, Ebony dan Ivory, yang diajari cara bermain video game sederhana. Babi dilatih untuk menggerakkan joystick dengan moncongnya di depan layar komputer. Jika mereka berhasil memindahkan penunjuk menggunakan joystick ke salah satu target di layar, mereka diberi hadiah makanan ringan.
Uniknya, setelah babi berhenti menerima hadiah, mereka dapat menyelesaikan tugas hanya dengan menggunakan isyarat verbal dan sentuhan. Para peneliti, yang sebelumnya telah mendalami kognisi simpanse, menyebutkan kemampuan para babi ini sangat luar biasa.
"Bukan hal kecil bagi seekor hewan untuk memahami konsep bahwa perilaku yang mereka lakukan berdampak di tempat lain. Fakta bahwa babi dapat melakukan ini pada tingkat apa pun seharusnya membuat kita menempatkan perhatian kepada apa lagi yang mampu mereka pelajari dan bagaimana pembelajaran tersebut dapat berdampak pada mereka," kata Dr Candace Croney, penulis utama studi dan profesor di Purdue University dan direktur Purdue Center for Animal Welfare Science, dalam sebuah pernyataan.
Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa babi adalah salah satu makhluk paling cerdas di dunia hewan. Akan tetapi, mengingat babi adalah hewan ternak, penelitian ini juga menimbulkan beberapa pertanyaan. Salah satunya, jika babi adalah makhluk yang sangat cerdas dengan kemampuan kognitif tertentu yang sebanding dengan simpanse, haruskah hal itu mengubah cara kita memperlakukan mereka dalam praktik perternakan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar