Tingkat hunian pasien Corona di RS Darurat Corona Wisma Atlet dilaporkan mengalami penurunan. Hal ini disampaikan Kol Laut (K) dr RM Tjahja Nurrobi MKes SpOT Kepala Sekretariat RSD Wisma Atlet.
"RSDC Wisma Atlet mengalami penurunan untuk kasus yang terkonfirmasi. Pada tanggal 24 Januari itu sudah mulai menurun, ditambah lagi dengan adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sudah mulai turun dan hari ini tingkat hunian sudah hampir 50 persen ini untuk pasien yang bergejala," ungkapnya dalam siaran live Selasa (16/2/2021)
Tjahja menyebutkan, hal ini belum bisa dijadikan patokan untuk melihat tren penurunan kasus COVID-19, karena di RSD Wisma Atlet saat ini hanya merawat pasien yang bergejala.
Tjahja mengatakan akan ada perubahan skema dari RSD Wisma Atlet yang sebelumnya hanya merawat pasien bergejala, nanti akan menerima kembali pasien OTG (orang tanpa gejala).
"Yang tadinya Wisma di Pademangan merawat pasien bergejala nanti akan dipindahkan lagi ke RS wisma atlet Kemayoran, sehingga Pademangan untuk pasien dari luar negeri," tambahnya.
https://movieon28.com/movies/revenge-3/
Sepekan PPKM Mikro, Keterisian Ruang Isolasi ICU Masih di Atas 60 Persen
Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro sejak 9 Februari 2021 lalu sudah berjalan satu minggu. Selama penerapannya, bagaimana dampaknya pada tingkat keterisian rumah sakit yang merawat pasien COVID-19?
Sekretaris Jenderal Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) Dr dr Lia G Partakusuma, SpPK, MM, MARS, mengatakan tingkat keterisian rumah sakit memang mengalami penurunan, terutama pada ruang rawat yang dijadikan tempat isolasi pasien COVID-19. Tetapi, ia belum yakin bahwa hal itu adalah dampak dari pemberlakuan PPKM mikro.
"Kelihatannya, pengaruh dari aturan pembatasan berskala besar (PPKM sebelumnya) itu terlihat ya. Tapi, untuk PPKM ini (mikro) masih belum lama dilakukan, saya tidak tahu apakah berdampak atau tidak. Tapi, mudah-mudahan berdampak. Artinya, yang kita lihat bahwa angka ini nampaknya sudah menurun," kata Sekretaris Jenderal Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) Dr dr Lia G Partakusuma, SpPK, MM, MARS, dalam konferensi pers di BNPB, Selasa (16/2/2021).
"Apakah itu ada kaitannya dengan PPKM mikro, saya rasa ini belum bisa dipastikan, karena biasanya dampak itu (terlihat) satu minggu-dua minggu, baru ada strategi baru," imbuhnya.
Menurut dr Lia, untuk ruang rawat isolasi biasa mengalami penurunan, bahkan ada yang angkanya di bawah 60 persen. Namun, untuk ruang isolasi ICU bagi pasien COVID-19 dengan kasus berat masih padat.
"Tetapi, untuk tempat-tempat yang ICU, di rumah sakit yang mempunyai ruang ICU COVID-19 saat ini angkanya terutama di Jawa masih penuh," ujar dr Lia.
"Beberapa tempat, seperti di Bekasi dan Jakarta angkanya masih di atas 60 persen untuk ICU," lanjutnya.
Meski begitu, dr Lia mengatakan akan terus melihat lebih lanjut apakah penurunan ini dipengaruhi strategi PPKM terbaru atau bukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar