Sabtu, 20 Februari 2021

Begini Cara Penggunaan Masker Rangkap yang Tepat untuk Cegah COVID-19

 Diyakini lebih aman dari penularan virus Corona, pemakaian masker rangkap kini disarankan oleh para ahli. Juru bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito pun mengatakan ada sebuah studi yang telah meneliti tingkat efektivitas pemakaian masker rangkap dalam menangkal virus.

"Sebuah penelitian baru yang dilakukan di laboratorium, bahwa kombinasi masker ganda ini memberikan perlindungan yang lebih baik bagi pemakainya dan orang lain, dibandingkan memakai masker kain saja atau masker medis saja," kata Wiku dalam konferensi pers melalui kanal YouTube Sekretariat, Kamis (18/2/2021).


Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat (AS) pun telah memperbaharui pedomannya terkait hal ini. CDC mengatakan, pemakaian masker rangkap lebih efektif dalam menyaring partikel di udara. Namun, kenyamanan dalam menggunakan masker juga perlu diperhatikan agar seluruh area hidung dan mulut dapat tertutup dengan benar.


Kombinasikan masker bedah dan masker kain

Dalam menggunakan masker rangkap, CDC menyarankan lapisan pertama yang dipakai adalah masker bedah sekali pakai. Kemudian, pastikan kawat tipis yang di bagian atas masker ditekan ke arah wajah, sehingga bentuknya pas mengikuti hidung.


Selanjutnya, masker bedah dirangkap dengan menggunakan masker kain. Pastikan masker kain telah menutup sisi-sisi dari masker bedah pada wajah.


Jangan menggunakan dua masker bedah secara bersamaan

CDC menjelaskan, jangan menggunakan kombinasi dua masker bedah secara bersamaan. Pasalnya, masker bedah tidak dirancang untuk bisa menutup pas di wajah, sehingga pemakaian masker tidak akan tertutup sempurna.


"Jangan gabungkan 2 masker medis secara bersamaan sebab masker medis tidak dirancang untuk bisa digunakan 2 lapis secara bersamaan karena tidak meningkatkan kemampuan filtrasi dan kesesuaian masker," jelas Wiku.

https://cinemamovie28.com/movies/i-want-you/


Kata Kemenkes soal Upaya Pencegahan COVID-19 di Lokasi Banjir


- Banjir kembali melanda sejumlah titik di Jabodetabek hari ini, Sabtu (20/2/2021). Seiring pandemi COVID-19, masyarakat di lokasi banjir diingatkan kembali untuk tetap mengupayakan pencegahan penularan virus.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmizi menyebutkan, belum ada laporan perihal lokasi dan pengungsian banjir menjadi klaster penyebaran COVID-19. Akan tetapi, protokol kesehatan tetap wajib dilakukan untuk mencegah risiko penularan.


"Tetap protokol kesehatan (prokes) ya. Terutama kalau nanti di tempat penampungan sementara ya," ujar dr Nadia saat dihubungi detikcom, Sabtu (20/2/2021).


Menanggapi situasi yang sulit di sejumlah lokasi banjir, dr Nadia menyebutkan, yang penting 3M mencakup memakai Masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan harus tetap dijalankan.


Dalam kesempatan lainnya, Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Doni Monardo menjelaskan, musibah banjir seiring diberlakukannya PPKM Mikro adalah tantangan besar. Yang dikhawatirkan, tempat pengungsian tidak cukup untuk warga yang perlu mengungsi.


Ia mengingatkan, kelompok rentan perlu dipisahkan dengan kelompok muda di lokasi pengungsian mengantisipasi risiko penularan COVID-19.


"Strateginya, skemanya, pemisahan kelompok yang rentan dan yang usia muda. Kelompok rentan di sini adalah lansia, mereka yang punya komorbid, termasuk ibu hamil dan ibu menyusui," ujarnya dalam konferensi pers, Sabtu (20/2/2021).

https://cinemamovie28.com/movies/mistik-syirik-tahyul/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar