Dalam waktu seminggu terakhir, kasus aktif Corona di Indonesia disebut mengalami penurunan. Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Doni Monardo optimistis bahwa Indonesia bisa lebih cepat dalam mengendalikan penyakit ini.
"Dalam kurun waktu satu minggu terakhir, ada hal yang cukup menggembirakan. Pada saat pertemuan seminggu yang lalu, angka kasus aktif kita berada di posisi 176 ribu, artinya ada 176 ribu orang yang statusnya dalam perawatan," kata Doni Monardo dalam rapat koordinasi yang disiarkan di kanal YouTube Pusdalops BNPB, Minggu (14/2/2021).
"Kasus aktif kita telah turun menjadi 161 ribu orang, telah terjadi penurunan sebanyak 15 ribu orang dalam kurun waktu sekitar 1 minggu. Artinya, ada hal yang positif yang telah terjadi, yang dilakukan semua pihak dalam pengendalian COVID ini," jelasnya.
Oleh karena itu, Doni Monardo menargetkan Indonesia sudah dapat mengendalikan pandemi Corona pada 17 Agustus mendatang. Menurutnya, target ini harus dibarengi dengan kebijakan yang tepat dan kepatuhan masyarakat dalam mencegah penularan infeksi.
"Target kita adalah pada perayaan 17 Agustus yang akan datang, maka kita harus betul-betul terbebas dari COVID. Artinya, COVID betul-betul pada posisi yang dapat dikendalikan," ujarnya.
Menanggapi pernyataan ini, Dr Masdalina Pane dari Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) mengatakan bahwa Satgas Penanganan COVID-19 terlalu terburu-buru dalam menyimpulkan kasus aktif Corona di Indonesia sudah turun. Terlebih, penilaian ini mendasari target bahwa COVID-19 dapat selesai pada 17 Agustus mendatang.
Menurut dr Pane, yang seharusnya dilakukan saat ini adalah melakukan tracing sebanyak-banyaknya, sehingga orang yang terkena COVID-19 dapat segera terdeteksi dan ditangani.
"Mencari kasus dan suspek sebanyak-banyaknya, baru dilakukan testing. Setelah dites, jadi yang dites adalah suspek dan kontak erat punya gejala. Kalau kontak erat nggak punya gejala langsung dikurung selama 14 hari," kata dr Pane saat dihubungi detikcom, Selasa (16/2/2021).
dr Pane mengatakan tak sepatutnya target pandemi Corona di Indonesia bisa segera berakhir dibuat dengan gegabah. Menurutnya, yang terpenting dilakukan saat ini adalah merencanakan logistik yang harus dipersiapkan dalam menangani COVID-19.
"Untuk merencanakan tes, untuk merencanakan rumah sakit, tempat tidur, dan obat, itu saya setuju. Tapi, kalau untuk menyatakan bahwa akan berakhir Agustus entar dulu deh, ini baru turun seminggu, saya saja ngeri," tuturnya.
https://movieon28.com/movies/a-mothers-revenge/
Viral Tagihan COVID-19 Sampai Rp 280 Juta, Netizen Ini Minta Tolong Jokowi
Di media sosial viral cerita netizen yang menghadapi tagihan RS sampai Rp 280 juta ketika sekeluarga terinfeksi COVID-19. Ia berharap ada bantuan dari pemerintah, khususnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk membebaskan biaya tersebut.
"Saya adalah seorang anak yang hampir kehilangan ayah dan sudah kehilangan ibu, karena kami sekelarga positif C19. Berat buat kami menghadapi kenyataan karena ayah sudah menghadapi pensiun dan dibebani dengan tagihan rumah sakit sebesar Rp 280.114.599," kata pengguna Instagram, fakhrunnisandya, pada Jumat (12/2/2021).
"Mohon kiranya Bapak Presiden dapat membantu membekaskan tagihan RS tersebut," lanjutnya.
Permohonan fakhrunnisandya mendapat banyak respons dari netizen. Hingga saat ini, Selasa (16/2/2021), unggahan tersebut sudah mendapat lebih dari 6.000 like dan 800 komentar.
Sebagian besar netizen membantu dengan turut menyebut akun Jokowi di kolom komentar. Ada juga yang mempertanyakan mengapa masih bisa ada tagihan karena seharusnya biaya perawatan COVID-19 ditanggung pemerintah.
Pada unggahan berikutnya, fakhrunnisandya meminta maaf karena tidak bermaksud menyinggung pihak manapun.
"Saya tidak mau ada kesalahpahaman terhadap postingan sebelumnya. Jujur saya tidak bermaksud menyinggung pihak manapun dalam postingan saya sebelumnya," pungkas fakhrunnisandya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar