Kebiasaan menggunakan earphone nirkabel masih banyak dilakukan orang-orang sebelum tidur entah untuk mendengarkan musik atau podcast. Namun kebiasaan ini bisa berakibat fatal pada kesehatan seperti yang dialami seorang pria bernama Bradford Gauthier.
Gauthier tak menduga jika salah satu AirPods-nya miliknya ternyata berada di dalam tenggorokannya. Bagaimana bisa?
Saat itu ia bangun pagi dan merasakan sakit dan kering pada tenggorokannya namun ia tidak terlalu menghiraukanya dan hanya menganggap sakit biasa.
Malam sebelumnya pria asal Massachusetts, Amerika Serikat tertidur sangat lelap karena habis menyekop tumpukan salju di sekitar rumahnya di mana kawasan rumahnya sempat dilanda badai salju.
Namun rasa sakit itu masih terasa di kerongkongannya dan pada saat itu ia mulai curiga di mana salah satu AirPods miliknya hilang. Sang istri bersama anaknya pun menduga jika kemungkinan AirPods-nya tertelan.
"Pada saat itu putra dan istri saya menduga bahwa saya menelannya. Meski bercanda namun itu tampak sangat kebetulan di mana AirPods hilang saat saya tertidur, sementara saya merasa ada sesuatu yang menyumbang di tengah dada saya, "jelas Gauthier.
Namun akhirnya setelah berpikir panjang Gauthier akhirnya pergi ke Unit Gawat Darurat untuk melakukan rontgen dan hasilnya benar bahwa AirPods yang hilang tersebut telah bersarang di kerongkongannya.
AirPods pun berhasil diambil menggunakan endoskopi. Ia pun mengaku selama perangkat buatan Apple itu di dalam tenggorokan tidak merasakan apapun yang berlebihan hanya rasa tidak nyaman saja.
"Dokter gastroenterologi mengatakan sangat jarang penyumbatan tidak menyakitkan atau sangat tidak nyaman," kata Gauthier.
"Tidak pernah terpikir oleh saya bahwa [tidur dengan headphone] bisa membahayakan keamanan. Saya sangat beruntung. " tambahnya.
Untuk AirPods-nya sendiri yang tertelan pun dikatakan Gauthier masih bisa berfunsi dan suaranya pun masih terbilang sempurna meski ada gangguan pada bagian mikrofonnya sebagaimana dilansir detiKINET dari Valley Central, Selasa (9/2/2021).
https://tendabiru21.net/movies/vampire-vs-sorcerer/
Shopee Ramal Ekosistem e-Commerce di 2021, Seperti Apa?
Pasar e-Commerce menjadi sebuah tren yang tengah berlangsung di masa pandemi dan akan terus berlanjut di kondisi normal baru. Shopee pun menguraikan 3 prediksi ekosistem e-Commerce di 2021 yang terdiri dari pembayaran, logistik, hingga penjualan.
Direktur Shopee Handhika Jahja mengatakan tahun 2020 adalah tahun yang transformatif untuk pelaku e-Commerce. Sebab konsumen diharuskan mengikuti regulasi social distancing dan beraktivitas di rumah, sehingga mereka beralih ke platform online untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari serta mencari hiburan dan interaksi.
Inilah yang menyebabkan belanja online berkembang dari sekadar pengalaman transaksional menjadi pengalaman yang lebih sosial, sehingga platform e-commerce mengintegrasikan lebih banyak elemen interaktif, seperti game dan live streaming untuk mengajak pengguna berpartisipasi.
"Dengan kemajuan teknologi, peningkatan penetrasi internet, serta pertumbuhan pesat populasi anak muda yang melek teknologi, kami berharap e-commerce memainkan peran penting dalam memfasilitasi pemenuhan kebutuhan, bersosialisasi, dan berbisnis," ujar Handhika dalam keterangan tertulis, Selasa (9/2/2021).
Shopee pun membagikan prediksinya pada 3 bagian ekosistem e-commerce Indonesia di 2021, di antaranya:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar