ViBiCloud, penyedia layanan cloud managed, merilis solusi manajemen platform multi-cloud dan lokal baru yang berbasis Microsoft Azure Arc.
Microsoft Azure Arc menawarkan kapabilitas hybrid unik yang memberikan pelanggan fleksibilitas berinovasi di mana saja, baik di mesin on-premise, di berbagai platform cloud lain, atau pada perangkat sendiri.
Melalui satu dashboard, pelanggan dapat memantau, mengelola, dan mengamankan sumber daya TI mereka di mana pun mereka tinggal. Bagi ViBiCloud, layanan baru ini juga menjadi salah satu dari penawaran hybrid mereka di Indonesia.
"Di era digital saat ini, solusi berbasis cloud menjadi salah satu pendorong bagi perusahaan dalam memberikan akses bagi karyawannya untuk bekerja dari jarak jauh, terutama untuk staff pemantau infrastruktur TI," ujar Alfonsus Bram, CEO PT Awan Integrasi Sandidata (ViBiCloud) dalam keterangan yang diterima detikINET, Selasa (9/2/2021).
"Solusi cloud ini merupakan cara terbaik untuk mengurangi biaya operasional perusahaan. Namun, beragam platform yang dimiliki sebuah perusahaan bisa menjadi tantangan tersendiri bagi para staf TI," tambahnya.
Azure Arc menerapkan kebijakan yang sama tanpa pengaturan yang sama dan berulang yang dikonfigurasi di setiap lingkungan TI. Hal ini memudahkan untuk mengadopsi standar keamanan global atau kepatuhan, seperti ISO27001, HIPAA, dan FedRAMP.
"Terlepas dari sistem operasi yang berbeda, cluster Kubernetes dan aplikasi di atasnya, Azure Arc memungkinkan Anda memastikan inventaris yang konsisten, manajemen, dan keamanan di lingkungan Anda," kata Linda Dwiyanti, Chief Partnership Officer, Microsoft Indonesia dalam keterangan yang sama.
https://tendabiru21.net/movies/vampire-stories-brothers/
Pria Tak Sengaja Telan AirPods Saat Tidur
Kebiasaan menggunakan earphone nirkabel masih banyak dilakukan orang-orang sebelum tidur entah untuk mendengarkan musik atau podcast. Namun kebiasaan ini bisa berakibat fatal pada kesehatan seperti yang dialami seorang pria bernama Bradford Gauthier.
Gauthier tak menduga jika salah satu AirPods-nya miliknya ternyata berada di dalam tenggorokannya. Bagaimana bisa?
Saat itu ia bangun pagi dan merasakan sakit dan kering pada tenggorokannya namun ia tidak terlalu menghiraukanya dan hanya menganggap sakit biasa.
Malam sebelumnya pria asal Massachusetts, Amerika Serikat tertidur sangat lelap karena habis menyekop tumpukan salju di sekitar rumahnya di mana kawasan rumahnya sempat dilanda badai salju.
Namun rasa sakit itu masih terasa di kerongkongannya dan pada saat itu ia mulai curiga di mana salah satu AirPods miliknya hilang. Sang istri bersama anaknya pun menduga jika kemungkinan AirPods-nya tertelan.
"Pada saat itu putra dan istri saya menduga bahwa saya menelannya. Meski bercanda namun itu tampak sangat kebetulan di mana AirPods hilang saat saya tertidur, sementara saya merasa ada sesuatu yang menyumbang di tengah dada saya, "jelas Gauthier.
Namun akhirnya setelah berpikir panjang Gauthier akhirnya pergi ke Unit Gawat Darurat untuk melakukan rontgen dan hasilnya benar bahwa AirPods yang hilang tersebut telah bersarang di kerongkongannya.
AirPods pun berhasil diambil menggunakan endoskopi. Ia pun mengaku selama perangkat buatan Apple itu di dalam tenggorokan tidak merasakan apapun yang berlebihan hanya rasa tidak nyaman saja.
"Dokter gastroenterologi mengatakan sangat jarang penyumbatan tidak menyakitkan atau sangat tidak nyaman," kata Gauthier.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar