Kamis, 11 Februari 2021

Heboh Aisha Weddings, Kenali Dampak Buruk Menikah di Usia 12 Tahun

 Sebuah wedding organizer, Aisha Weddings, tengah jadi perbincangan karena mengkampanyekan pernikahan di usia 12 tahun. Kecaman datang dari berbagai kalangan, termasuk dari BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional).

"Perkawinan usia muda akan memunculkan berbagai risiko bagi pasangan pengantin, baik risiko yang berkaitan dengan kesehatan jasmani maupun psikologis. Begitu pun risiko bagi bayi yang akan dilahirkan," tegas Kepala BKKBN Hasto Wardoyo, Rabu (10/2/2021).


Mengutip sebuah penelitian, Hasto yang juga seorang dokter kandungan menyebut kehamilan di usia 10-14 tahun punya risiko kematian 5 kali lebih tinggi dibanding usia 20-25 tahun. Di usia 15-19 tahun, risikonya 2 kali lebih besar.


Berbagai risiko lain yang harus diperhitungkan adalah komplikasi saat melahirkan. Tidak kalah penting, kehamilan di usia terlalu muda juga berisiko memicu stunting, yakni kondisi gagal tumbuh yang antara lain ditandai dengan pertumbuhan tinggi badan yang tidak optimal.


Psikolog anak dan keluarga dari Klinik Terpadu Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, Anna Surti Ariani, lebih tegas lagi menyebut promosi perkawinan di usia sangat muda sebagai ajakan yang 'jahat' dan menjerumuskan. Banyak dampak psikologis yang akan ditanggung di kemudian hari.


Menurut Nina, sapaan akrabnya, masa remaja adalah masa untuk berkembang sebaik-baiknya. berbagai masalah fisik, kognitif, dan sosio-emosional akan muncul jika remaja dipaksa untuk menikah karena secara fisik maupun emosi belum benar-benar matang.


"Jadi kalau aku sih melihat itu menjerumuskan ya, mengerikan kalau misal terutama perempuan, ketika seseorang belum berusia 20 tahun, didorong untuk menikah, itu mengerikan sebetulnya," kata Nina.

https://indomovie28.net/movies/her-hot-wet-secret/


Catat! Ini Urutan Gejala COVID-19 dari Hari ke Hari


Berbagai gejala bisa muncul saat seseorang terinfeksi virus Corona. Namun, masih banyak orang yang bingung gejala COVID-19 apa yang akan muncul pertama kali.

Untuk menentukannya, staf medis di sebuah rumah sakit di China menyusun buku terkait COVID-19. Di dalamnya dijelaskan apa saja hal yang bisa mempengaruhi kondisi pasien COVID-19, dengan harapan bisa memperjelas bagaimana virus bisa berkembang.


Dari hasil pengamatan ribuan pasien di China sejak awal tahun 2020 lalu, akhirnya pihak rumah sakit mengidentifikasi pola gejala yang biasa dialami pasien COVID-19. Berikut urutan gejala COVID-19 dari hari ke hari yang dikutip dari laman Express UK.


Hari ke-1

Saat hari pertama terinfeksi COVID-19, gejala ringan mulai muncul seperti demam dan batuk.


Namun, pada sebagian kecil kasus juga mengalami gejala lain seperti diare atau mual. Gejala ini bisa muncul 1-2 hari sebelumnya dan bisa menjadi tanda infeksi yang lebih parah.


Hari ke-3

Di hari ketiga ni, rata-rata pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit di Wenzhou mulai mengalami gejala. Berdasarkan penelitian terhadap 550 rumah sakit di seluruh China, banyak pasien COVID-19 yang dirawat mulai mengembangkan pneumonia di hari ketiga.


Hari ke-5

Di hari kelima, pasien COVID-19 yang parah bisa mengalami gejala Corona yang lebih buruk. Mereka mungkin mengalami kesulitan bernapas, terutama pada kelompok lansia atau orang dengan penyakit komorbid yang berpengaruh sebelumnya.

https://indomovie28.net/movies/i-dont-like-younger-men-5/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar