Kamis, 11 Februari 2021

Pangeran Charles dan Istrinya Terima Dosis Pertama Vaksin Corona

  Pewaris tahta Inggris Pangeran Charles dan istrinya sudah disuntik vaksin Corona dosis pertama. Hal ini dilaporkan kantor Clarence House pada Rabu (9/1/2021).

Sementara ibunya, Ratu Elizabeth (94) dan suaminya Pangeran Philip sudah lebih dulu disuntik vaksin Corona. Namun, belum jelas kapan Charles menerima vaksin Corona.


"The Prince of Wales dan The Duchess of Cornwall telah mendapatkan vaksinasi COVID-19 pertama mereka," kata Clarence House dalam sebuah pernyataan singkat, menolak untuk merinci kapan Charles dan Camilla, 73, menerima vaksin, dikutip dari Reuters.


Pangeran Charles sebelumnya dinyatakan positif COVID-19 saat gelombang pertama merebak di Inggris, Maret lalu. Beruntung ia hanya mengidap gejala COVID-19 ringan dan kembali sehat.


Sejauh ini, Inggris telah memvaksin sekitar 13 juta orang dan akan menggencarkan vaksinasi lebih luas termasuk mereka yang ada di empat kelompok prioritas teratas, seperti salah satunya lansia.


Desember lalu, Charles menyebut dirinya memang masuk dalam daftar yang mendapat vaksin Corona lebih dulu. Namun, umumnya keluarga kerajaan menolak memberikan rincian masalah kesehatan yang perlu diungkap.


Tetapi, disebutkan, pengumuman terkait vaksinasi mereka kepada publik dilakukan untuk menghindari sejumlah spekulasi.

https://indomovie28.net/movies/inside-men-2/


Salah Satu yang Terbanyak di RI, Jateng Punya 6 Zona Merah COVID-19


Provinsi Jawa Tengah menjadi salah satu yang memiliki peta zona merah penyebaran COVID-19 terbanyak di Indonesia. Gubernur Jawa Tengah, memanfaatkan PPKM skala Mikro untuk menekan penyebaran virus tersebut.

Satgas penanganan COVID-19 menyebut ada 6 zona merah di Jateng yaitu Purbalingga, Purworejo, Wonogiri, Pati, Kota Surakarta, dan Kota Semarang.


"Penanganannya dengan PPKM skala Mikro, jadi level desa, kelurahan. Memang harapan kita mereka bisa jauh lebih gampang (menangani). Program diintegrasikan dengan nasional," kata Ganjar di kantornya, Rabu (10/2/2021).


Ganjar menegaskan penanganan COVID-19 tidak kemudian memprioritaskan 6 daerah zona merah tersebut, tapi seluruh daerah di Jawa Tengah. Karena zona merah yang dicatat sudah berskala kelurahan dan desa yang tersebar di berbagai daerah.


"Enggak (tidak hanya 6 daerah), cek seluruhnya. Ngitungnya bukan 6 daerah per kabupaten, lihat di desanya itu. Petakan desanya," jelas Ganjar.


Ganjar sebelumnya menjelaskan peta zonasi kasus Covid-19 tingkat kelurahan atau desa yaitu risiko tinggi 158, risiko sedang 2.468, risiko rendah 1.275, tidak ada kasus 4.671 dengan 12 indikator.


"Data sangat dinamis ya, jadi kita buat model data seperti ini, jurnal risiko tinggi perkelurahan, sekarang cari desanya. Nah ini ada kuning, merah, semuanya sampai tingkat detail yang sifatnya sampai mikro," tandas Ganjar sembari menunjukkan tabel di smartphone-nya.


Dalam penerapan PPKM Mikro, Ganjar mendorong tiap desa punya tempat isolasi terpusat sehingga tidak ada isolasi mandiri di rumah. Kemudian ia juga meminta memaksimalkan tracing pasien COVID-19, meski diakui kadang ada kendala pijat yang ditracing tidak mau bahkan ngamuk.


"Jadi satu kena, kejar 30 orang. Di desa mungkin tidak sampai segitu. Kemarin di Sayung bagus bisa sekitar 15. Kendala, yang mau ditanyai ngamuk, tidak mau jawab. Dia sendiri takut mungkin. Makan dilibatkan TNI Polri. Approach bedain, komunikasi diubah. Kamu jumpa dia tidak? Di mana? Kan sederhana," tandasnya.

https://indomovie28.net/movies/inside-men/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar