Kamis, 27 Agustus 2020

3 Fakta soal Bantuan Rp 600 Ribu yang Cair Kamis Besok

 Bantuan Rp 600 ribu buat pekerja bergaji di bawah Rp 5 juta diluncrukan besok, Kamis (27/8). Penerimanya adalah peserta yang aktif dan menjadi anggota BPJS Ketenagakerjaan hingga Juni 2020.
Bantuan selama 4 bulan ini akan dikirim ke rekening masing-masing penerima yang tiap pengiriman diakumulasikan untuk 2 bulan, yakni Rp 1,2 juta. Penyaluran dilakukan 2 kali. Dengan kata lain total bantuan Rp 2,4 juta untuk tiap peserta.

Berikut informasi seputar penyaluran bantuan Rp 600 ribu besok:

1. Diluncurkan oleh Jokowi
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang meluncurkan langsung program bantuan Rp 600 ribu/bulan itu.

"Mudah-mudahan besok Pak Presiden sudah melaunching program ini dan kami segala sesuatunya sudah kami siapkan," kata Ida ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (26/8/2020).

2. Batch pertama 2,5 Juta Penerima
Ida menjelaskan dalam seminggu terakhir, pihaknya sudah menyiapkan semua hal terkait implementasi program bantuan Rp 600 ribu untuk pekerja yang jadi anggota BPJS Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK).

Pada Senin 24 Agustus, pihaknya sudah menerima data calon penerima bantuan yang sudah tervalidasi sebanyak 2,5 juta, mereka masuk batch pertama. Begitu launching maka bantuan Rp 600 ribu langsung ditransfer ke rekening mereka. Calon penerima yang totalnya ada 15,7 juta orang mendapatkan bantuan secara bertahap dibagi beberapa batch.

"Mudah-mudahan setelah data ini batch pertama ini datanya sudah ada kesesuaian, begitu dilaunching maka begitu juga langsung akan kami transfer," sebutnya.

3. Penjelasan soal batal cair 25 Agustus
Ida Fauziyah juga memberi penjelasan mengenai tertundanya peluncurkan program tersebut yang semula akan dilaksanakan 25 Agustus kemarin. Dia mengatakan bahwa pada hari itu rencananya hanya sekedar launching, belum termasuk penyaluran.

"Sebenarnya tanggal 25 rencana launching, bukan rencana transfer," tambah Ida.

Mau Merdeka Secara Finansial? Nih Tipsnya

 Bisa hidup tanpa beban keuangan atau merdeka secara finansial pasti menjadi impian banyak orang, apalagi di tengah pandemi seperti sekarang ini. Bagaimana caranya, ya?
Kepala Makroekonomi dan Direktur Strategi Investasi PT Bahana TCW Investment Management, Budi Hikmat menyarankan kita harus terlebih dahulu mengubah pola pikir. Terutama terkait gaya belanja, sumber penghasilan, dan utang. Perubahan ini sangat penting kita bisa merancang strategi dalam investasi.

Merdeka finansial dalam artian ketersediaan penghasilan non gaji untuk menopang hidup. Setiap orang yang memiliki gaji bulanan mampu merdeka finansial melalui investasi yang dirancang secara seksama dan optimal untuk mencapai target yang diinginkan.

Budi menjelaskan, ketika menua dan pensiun, biasanya kita hanya mengandalkan penghasilan dari aset-aset yang sudah dimiliki. Budi kemudian memberi contoh mencontoh taksiran nilai aset dan dana yang harus dialokasikan oleh seorang generasi milenial.

Taksiran aset sendiri diperoleh dengan mengalikan visi target PDB per kapita (Rp 320 juta per tahun) dengan masa tuai yakni ekspektasi hidup hingga wafat, misal 20 tahun. Maka total aset setelah pensiun harus mencapai Rp 6,4 miliar. Walau dapat diraih melalui investasi, kami sangat memahami angka ini mengagetkan dan mengintimidasi bagi sejumlah pihak.

Apabila ada investasi dengan imbal hasil portfolio sebesar 10,5% per tahun, maka generasi milenial itu perlu mengalokasikan dana investasi untuk masa depan sebesar Rp 4,32 juta per bulan. Tentunya, semua angka ini dinilai memberatkan.

"Kita bisa mempelajari prinsip investasi sepanjang hayat dari Nabi Yusuf kepada Raja bahwa kita harus selalu berusaha untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing serta memiliki cadangan untuk kehidupan di masa depan," ungkap Budi.
https://kamumovie28.com/the-forest/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar