Belum selesai dengan pandemi virus Corona, Amerika Serikat dikejutkan dengan munculnya wabah Salmonella sejak 19 Agustus 2020 lalu. Diduga wabah Salmonella Enteritidis ini bersumber dari buah persik yang dijual para pengecer.
Pada 19 Agustus lalu, pasien yang sakit dan dirawat di rumah sakit akibat wabah Salmonella ini mencapai 68 pasien yang berasal dari sembilan negara bagian di Amerika Serikat. Dengan adanya pemberitahuan ini, pihak Food and Drug Administration (FDA) menghimbau masyarakat untuk segera membuang buah persik yang dibelinya sebelum 3 Agustus 2020.
Gejala apa saja yang bisa muncul?
Diare (bahkan bisa berdarah)
Demam
Kram perut
Mual dan muntah
Sakit kepala
Sebagian orang yang terinfeksi Salmonella akan mengalami diare, demam, dan kram perut 6 jam bahkan 6 hari setelah terpapar bakteri. Biasanya penyakit ini akan berlangsung selama 4-7 hari, bahkan kebanyakan bisa sembuh tanpa pengobatan.
Dikutip dari laman resmi CDC, infeksi Salmonella bisa menyebar dari usus, ke aliran darah, dan kemudian ke area lain yang ada di dalam tubuh.
Pada beberapa orang, penyakit ini mungkin bisa sangat parah, sehingga perlu dirawat di rumah sakit. Gejala ini bisa muncul pada anak-anak di bawah 5 tahun sampai 65 tahun, terutama orang-orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Akan Temui Presiden Terkait KKI, Ini Harapan IDI Cs untuk Menkes Terawan
Ada tujuh organisasi dan asosiasi profesi kesehatan di antaranya IDI, PDGI, MKKI, MKKGI, AIPKI, AFDOKGI, ARSPI yang menyayangkan pemilihan anggota KKI oleh Menteri Kesehatan RI Terawan Agus Putranto. Pasalnya, tidak ada satu pun anggota yang diusulkan para organisasi tersebut masuk ke dalam anggota Konsil Kedokteran Indonesia (KKI).
Terkait hal ini, organisasi dan asosiasi profesi kesehatan tersebut menilai Menkes Terawan perlu menjaga hubungan baik terhadap organisasi. Hal yang dilakukan Menkes Terawan terkait pemilihan KKI disebut malah membuat resah, terlebih di tengah pandemi Corona.
"Menteri Kesehatan harus mampu menciptakan hubungan kerja yang baik bersama para stakeholder kesehatan serta tidak mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang kontraproduktif (meresahkan)," ungkap Wakil Ketua PDGI drg Ugan Gandar dalam jumpa pers di Kantor Pusat PB IDI, Jakarta Pusat, Senin (24/8/2020).
Ketua Umum PB IDI dr Daeng M Faqih juga menegaskan, tidak ada maksud untuk membuat gaduh di masyarakat. Namun, hal ini perlu ditindaklanjuti agar tidak berdampak pada layanan kesehatan.
Maka dari itu, dr Daeng mengaku seluruh organisasi dan asosiasi profesi yang terlibat akan segera menemui presiden. Demi mendapatkan solusi yang lebih jelas dan elegan.
"Kita bersama-sama sepakat akan berusaha bertemu presiden untuk menjelaskan ini supaya ada penyesuaian atau solusi yang elegan," jelas dr Daeng saat ditemui di kesempatan yang sama.
"Kita memang tidak ingin menimbulkan ini lebih gaduh, kawan-kawan di bawah resah. Kami ini kan punya anggota sampai ke bawah," ungkapnya.
https://cinemamovie28.com/desire-2/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar