Senin, 24 Agustus 2020

Studi Baru: Virus Corona Bisa Bertahan di Makanan Beku Selama 3 Minggu

Sebuah studi baru yang diunggah dalam jurnal BioRxiv menemukan bahwa SARS-CoV-2, virus penyebab COVID-19, dapat bertahan hidup di daging dan ikan beku selama 3 minggu.
Studi ini mencatat adanya virus yang hidup, bukan hanya materi genetik, pada daging yang sebelumnya didinginkan dan dibekukan hingga 3 minggu. Penelitian ini mengikuti laporan terbaru dari Shenzen, China yang menemukan materi genetik SARS-CoV-2, bukan virus hidup yang mampu bereplikasi, pada permukaan sayap ayam yang beku.

Para ilmuwan menyebut ini bisa menjelaskan mengapa wabah terjadi di negara-negara yang tidak memiliki kasus dalam waktu yang lama.

Dikutip dari The Telegraph, dalam penelitian tersebut, irisan salmon, ayam, dan babi dari supermarket diiris dan sampel virus ditambahkan ke dalamnya. Daging tersebut kemudian disimpan dalam suhu beku, antara 4 derajat Celcius dan -20 derajat Celcius, yang merupakan suhu beku standar.

Setelah 21 hari, peneliti menemukan virus masih ada di sampel ikan dan daging yang dibekukan tersebut.

Para ilmuwan berpendapat penularan melalui makanan yang terkontaminasi bukanlah rute infeksi utama, tetapi perpindahan barang yang terkontaminasi ke wilayah tanpa infeksi berpotensi memicu wabah.

Penulis studi juga berhipotesis bahwa pekerja di pabrik pengolahan daging berpotensi menjadi vektor penyebaran virus, setelah terpapar pada daging yang terinfeksi yang sebelumnya dibekukan di negara lain.

"Wabah baru-baru ini telah muncul di Vietnam, Selandia Baru dan sebagian China di mana tidak ada kasus selama beberapa bulan. Makanan impor yang terkontaminasi dan kemasan makanan merupakan sumber wabah dalam kelompok yang ada," tulis peneliti dikutip dari The Sun.

Beberapa waktu lalu CDC menyatakan bahwa saat ini tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa menangani makanan atau mengonsumsi makanan terkait dengan penularan COVID-19.

Selain itu, WHO juga telah mengeluarkan pernyataan tentang keamanan dan penanganan pangan yang menjelaskan bahwa "sangat tidak mungkin orang dapat tertular COVID-19 dari makanan atau kemasan makanan".

Mama Kreatif, Istri Panji Trihatmodjo Jahit Sendiri Kebaya untuk Putrinya

 Cucu Soeharto, Panji Trihatmodjo dan istrinya Varsha Strauss, akan menggelar tedak siten untuk putri pertama mereka. Tedak siten merupakan upacara dalam adat Jawa yang digelar saat bayi berusia 7 bulan.

Tedak siten yang berarti upacara turun tanah dilakukan dengan harapan agar sang anak tumbuh mandiri dan sukses menjalani kehidupannya. Saat prosesi, umumnya anak akan mengenakan baju adat Jawa. Untuk anak laki-laki memakai beskap, kain dan blangkon, sedangkan anak perempuan mengenakan kebaya.

Untuk upacara tedak siten, Varsha Strauss pun menyiapkan berbagai keperluan sendiri, termasuk menjahitkan baju yang akan dikenakan buah hatinya. Bule asal Austria ini membagikan momen saat dia menjahit baju di video Instagram.

"Saya selalu suka dengan menjahit dan membuat batik tulis. Proyek kali ini sangat spesial karena saya membuat sendiri Kebaya pertama putri saya, untuk upacara tedak siten semua bajunya akan dibuat oleh mama," tulisnya di caption video.

Darah seni memang mengalir dalam diri Varsha Strauss. Maka tidak heran jika wanita berambut pirang ini pun kreatif melakukan pekerjaan tangan untuk membuat kebaya anaknya sendiri.

Seperti diketahui, Varsha Strauss adalah anak dari musisi klasik Austria, Johann Strauss II. Sementara kakaknya, Nita Strauss, berprofesi sebagai gitaris rock.
https://cinemamovie28.com/grasshopper/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar