Pengadilan Norwegia menjebloskan 4 pria muda ke penjara setelah keisengan mereka berbuah petaka. Dalam sebuah pesta di 2018, mereka iseng memompakan kompresor bertekanan tinggi ke dubur seorang temannya.
Keisengan berbalut prank tersebut berbuah petaka. Korbannya kolaps dan mengalami kerusakan shincter di area tersebut.
Akibat keisengan itu juga, korban mengeluhkan dampak fisik dan psikologis.
Para pelaku membela diri dengan dalih bahwa yang dilakukan adalah prank yang dilakukan di sebuah pesta. Saat peristiwa terjadi, mereka masih berusia 20-an tahun.
Keempat pelaku dihukum hingga 7 bulan penjara. Para pelaku juga memfilmkan kejadian itu dan membagikannya di media sosial.
Dikutip dari Dailymail, penggugat mendapat ganti rugi 90 ribu kroner Norwegia atau sekitar Rp 147 juta.
Kenapa Kaki Tak Bisa Diam Saat Kebelet Buang Air Kecil?
Pernahkah mengalami kebelet buang air kecil dan tidak ada akses ke toilet, lalu tubuh terutama kaki otomatis goyang-goyang? Dikenal sebagai pee dance, goyangan ini rupanya cukup jamak dialami.
Howard Goldman, MD, seorang ahli urologi mengatakan kepada Health.com mengatakan ada beberapa kemungkinan kenapa hal itu terjadi. Kemungkinan pertama berhubungan dengan otot-otot panggul.
"Ketika Anda bergerak dan bergoyang, Anda menyebabkan kontraksi pada dasar panggul," jelasnya.
Otot panggul, menurutnya sangat penting dalam mengendalikan kandung kemih. Saat penuh, kandung kemih akan mengirim sinyal ke otak untuk melonggarkan otot sphincter yang menuju saluran kemih. Kontraksi di bagian tersebut akan bisa menunda buang air kecil.
Kemungkinan lain adalah gerakan tersebut menciptakan distraksi atau pengalihan fokus. Kadang-kadang, hasrat untuk buang air kecil akan semakin tidak tertahankan jika terus menerus dipikirkan.
Menyusul Reinfeksi di Hong Kong, Belgia dan Belanda Laporkan Kasus Serupa
Dua pasien di Eropa dilaporkan mengalami reinfeksi virus Corona COVID-19. Laporan tersebut menyusul kasus reinfeksi pertama yang terkonfirmasi di Hong Kong baru-baru ini.
Makin banyaknya laporan reinfeksi memunculkan kekhawatiran soal efektivitas vaksin yang kini tengah dikembangkan. Namun dikatakan, butuh lebih banyak kasus reinfeksi untuk bisa menjawab kekhawatiran tersebut.
Media Belanda NOS mengutip virolog Marion Koopmans yang mengatakan pasien yang dimaksud adalah lansia dengan sistem imun yang melemah. Koopmans yang merupakan penasihat pemerintah Belanda mengatakan kemungkinan pasien ini mengalami reinfeksi.
"Bahwa seseorang mengalami reinfeksi, ini tidak membuat saya cemas," katanya, dikutip dari The Independent, Rabu (26/8/2020).
"Kita harus melihat apakah ini sering terjadi," lanjutnya.
Sementara kasus di Belgia terjadi pada wanita yang terinfeksi COVID-19 untuk pertama kalinya pada Maret silam. Setelah dinyatakan sembuh, ia terinfeksi lagi pada bulan Juni.
Virolog Marc van Ranst mengatakan pada media Belgia bahwa wanita tersebut menunjukkan gejala ringan, mungkin tidak membetuk antibodi yang cukup untuk mencegah reinfeksi.
"Saya pikir dalam beberapa waktu ke depan kita akan mendengar cerita lain yang serupa," katanya.
"Mungkin ada perkecualian, tetapi ada dan mungkin tidak hanya satu. Ini bukan kabar baik," lanjutnya.
Kasus reinfeksi untuk pertama kalinya terkonfirmasi di Hong Kong baru-baru ini. Berbeda dengan kasus-kasus sebelumnya yang diduga hanya false positive karena ada fragmen virus yang masih tersisa, pada kasus di Hong Kong pasien mengalami reinfeksi dengan dua strain virus yang berbeda.
https://indomovie28.net/ada-cinta-di-sma/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar