Sabtu, 06 Februari 2021

Ingin Sukses Program Bayi Tabung? Ini Faktor-faktor yang Menentukan

 Gangguan kesuburan atau infertilitas mungkin menjadi kekhawatiran bagi pasangan yang tengah mendambakan anak. In Vitro Fertilization (IVF) atau "bayi tabung" mungkin menjadi pertimbangan bagi pasangan yang alami infertil alias mandul. Namun, berapa besar potensi keberhasilannya?

IVF adalah metode mempertemukan sperma dan sel telur di luar tubuh. Setelah terjadi pertemuan, embrio yang terbentuk akan diimplantasikan ke dinding rahim ibu. Walhasil, pasangan yang mengalami gangguan kesuburan masih memiliki potensi untuk hamil dan punya keturunan.


Akan tetapi, IVF kerap dipertanyakan keberhasilannya lantaran masih banyak kasus pasangan gagal punya anak meski sudah menjalani prosedur bayi tabung.


Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Konsultasi Fertilitas, Endokrinologi, dan Reproduksi Yassin Yanuar Mohammad meluruskan, metode IVF memang tidak seratus persen menjamin kehamilan, melainkan hanya sekitar 30 - 40 persen. Akan tetapi, cara itu bisa membantu pasangan yang memiliki masalah sel telur atau sperma, sehingga kesempatan untuk memiliki keturunan tidak seratus persen tertutup.


"Basis bayi tabung memberikan peluang keberhasilan 30 sampai 40 persen, sama seperti potensi reproduksi dalam keadaan sehat. Terapi ini menyajikan peluang keberhasilan, mengembalikan kondisi kesuburan," jelasnya dalam webinar infertilitas baru-baru ini.


Menurut dr Yassin, di samping terapi, terdapat faktor lain yang memengaruhi tinggi-rendahnya potensi keberhasilan IVF. Faktor pertama pada wanita adalah usia. Pasalnya semakin tua usia wanita, semakin kecil potensi suburnya, semakin kecil pula potensi keberhasilan terapi IVF.


Pada pria, infertilitas bisa berupa jumlah sperma terlalu sedikit, kemampuan berenang sperma terlalu lemah, bentuk dan ukuran sperma tidak sesuai, genetik, atau penyakit tertentu.


Misalnya azoospermia di mana cairan mani dari ejakulasi tidak mengandung sperma. Dokter Yassin menyebutkan, kondisi ini kerap jadi pendorong pasangan memutuskan jalani IVF.


"Kita perlu melihat faktor suami, bagaimana spermanya? Kita harus upayakan sperma terbaik dari segi jumlah, kemampuan berenang, atau bentuk, ukuran. Kondisi genetik juga kita periksa, kita lihat apakah faktor genetiknya banyak yang rusak," terang dokter Yassin.

https://indomovie28.net/movies/roommate/


Tingkatkan Upaya Tracing, Puskesmas Akan Gunakan Rapid Test Antigen


Upaya pelacakan atau tracing kasus COVID-19 kerap jadi sorotan dalam penanganan pandemi COVID-19 di Indonesia. Sebagian pakar meyakini bahwa upaya pelacakan kasus ini masih lemah atau tidak merata, terlihat dari jumlah orang yang dites setiap hari.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2ML) Kementerian Kesehatan, dr Siti Nadia Tarmizi, menjelaskan pemerintah terus berusaha meningkatkan pengetesan (testing), pelacakan (tracing), dan pengobatan (treatment) atau yang sering disebut 3T.


Sebagai contoh dengan penerapan Posko Tangguh COVID-19, personel yang biasa melacak kasus di daerah-daerah bisa ditingkatkan dari yang tadinya 5-8 orang menjadi 15-20 orang.


Selain itu metode tes di puskesmas juga akan diubah dari yang tadinya tes PCR menjadi rapid test antigen. Harapannya waktu untuk menemukan potensi kasus positif jadi dapat dipersingkat.


"Kita akan mendistribusikan rapid test antigen. Di mana rapid test antigen ini tentunya bisa langsung digunakan teman-teman puskesmas untuk menegakkan diagnosis COVID-19," kata Nadia dalam konferensi pers daring yang diadakan Kemenkes, Jumat (5/2/2021).


"Jadi kalau dulu kan masih harus mengambil swab, kemudian dikirim ke laboratorium PCR. Sekarang bisa langsung dengan pemeriksaan antigen ini," lanjutnya.


Unsur posko nantinya terdiri dari TNI-Polri, pemerintah dan unsur lain yang digerakkan oleh pemerintah daerah seperti BPBD, dinas kesehatan, dinas sosial, dinas perekonomian, puskesmas, PKK, serta komunitas lainnya di bawah komando Satgas COVID-19 daerah.

https://indomovie28.net/movies/river-2/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar