Bayangkan, perbukitan hijau dengan langit biru, pantai berpasir putih dan sapi-sapi. Rasanya sedang di Eropa saja, padahal di Lombok.
Inilah Bukit Merese, salah satu destinasi wisata di Lombok Tengah. Dari pusat Kota Mataram, butuh 2 jam naik kendaraan mobil untuk sampai ke sana. Persisnya, Bukit Merese ada di antara Pantai Tanjung Aan dan Pantai Seger.
Tidak ada tiket masuk, hanya membayar sewa parkir. Setibanya di kaki bukitnya, siapkan stamina untuk menanjak. Cukup menguras tenaga lho.
Pelan-pelan kaki melangkah ditambah terik matahari, sudah bikin badan terasa lelah. Tapi begitu tiba di atas, wow panoramanya membayar impas!
Hamparan perbukitan hijau terlihat begitu memesona sejauh mata memandang. Bukan itu saja, ada sapi-sapi yang asyik makan rumput dan berbaur dengan wisatawan. Plus, garis pasir pantai berwarna putih dari Pantai Tanjung Aan dan Pantai Seger makin bikin nggak mau pulang!
Saya bertemu dengan Ama Enah, salah seorang penggembala hewan ternak di Bukit Merese. Ketika wisatawan sibuk berkeliaran menjelajahi tiap sudut bukitnya, dia duduk kalem saja. Sesekali mengarahkan sapi-sapinya.
"Saya menggembala 24 sapi di sini. Ada juga yang menggembala kerbau," kata Ama Enah kepada detikTravel, beberapa waktu silam.
Menurut Ama Enah, Bukit Merese luasnya berhektar-hektar. Usut punya usut, sebelum menjadi destinasi wisata, sejatinya Bukit Merese memang tempat menggembala hewan ternak.
"Dari dulu kami menggembala hewan ternak di sini. Setelah jadi tempat wisata, kami juga tetap menggembala. Wisatawan malah suka foto-foto hewan ternaknya," terang pria berusia 42 tahun tersebut.
Bukit Merese sudah dilengkapi beberapa fasilitas seperti toilet dan penjaja makanan. Penjual suvenir kain tenun hingga kaos juga bakal menawarkan dagangannya.
Beberapa wisatawan yang saya temui juga berkali-kali berucap, pemandangan di Bukit Merese mirip seperti di Eropa.
Ya, memang sebelas dua belas sih!
Ragam Destinasi untuk Liburan Seru di Solo
Banyak destinasi menarik yang bisa kamu jelajahi di Solo. Apa saja ya?
Sepanjang tahun 2018 lalu bisa di bilang tidak ada waktu yang tersisa bahkan hanya untuk sekedar melepas penat, bayangkan bagaimana rasanya setahun penuh disibukkan dengan pekerjaan yang memang tak pernah ada habisnya itu.
Hingga di awal Januari 2019 salah satu kawan tiba-tiba saja mengontak dan mengajak untuk ikut melakukan perjalanan bersama ke kota Solo. Ajakan singkat itu bagai oase di tengah gurun pasir rasanya dan dengan spontan ku iyakan tanpa pikir panjang lagi.
Ketika tujuan perjalanan sudah jelas, yang langsung terbesit setelahnya adalah mencari tahu destinasi wisata apa saja yang bisa dikunjungi disana. Melalui laman pencarian situs tak ada seharian daftar tempat-tempat yang ingin ku kunjungi sudah berderet memenuhi aplikasi catatan.
Namun tiba-tiba ada perasaan cemas yang datang yaitu mengenai transportasi apa yang bisa kugunakan untuk bisa tiba di Solo sesuai dengan waktu yang sudah di rencanakan, mengingat rencana perjalanan itu akan dilaksanakan kurang dari sebulan, bayangan tingginya harga tiket kereta dan pesawat seketika menari-nari di atas kepala.
Tapi memang tak ada masalah yang tak bisa dipecahkan, karena aku selalu bisa mengandalkan aplikasi perjalanan tiket.com untuk segala kemungkinan. Setelah menimbang-nimbang dengan bijak, ku putuskan untuk memilih moda kereta sebagai jalan keluarnya.
Setelah memasukkan stasiun keberangkatan dan kedatangan juga tanggal, aplikasi tiket.com langsung menampilkan semua jadwal perjalanan lengkap dengan tipe kereta juga detail jam nya. Dengan segala kemudahan yang ada itulah akhirnya aku bisa mendapatkan jadwal perjalanan sesuai dengan yang kubutuhkan, terlebih aku juga mendapatkan potongan harga yang cukup bikin senyum-senyum jumawa karena bisa dialokasikan untuk membeli makan malam saat perjalanan menggunakan kereta nantinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar