Jika New Yogyakarta International Airport (NYIA) di Kulon Progo beroperasi, Menpar Arief Yahya mau semua penerbangan ke Yogya dialihkan ke sana. Mengapa?
Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya berharap jika New Yogyakarta International Airport (NYIA) di Kulon Progo beroperasi, maka seluruh penerbangan internasional di Yogyakarta dialihkan ke NYIA. Sebab, penerbangan di Bandara Adisutjipto sudah overload.
"Rencananya tanggal 7 April itu bandara (NYIA beroperasi). Kalau memungkinkan kita akan pindahkan semua International flight ke New Yog International Airport, kalau bisa," katanya di sela Seminar Legenda Borobudur di Yogya, Jumat (15/2/2019).
Arief menjelaskan, bandara lama yakni Bandara Adisutjipto Yogyakarta hanya berkapasitas 1,5 juta penumpang. Namun kenyataannya rata-rata per tahun bandara ini menampung sekitar 6 juta penumpang.
"Bandara Adisutjipto itu kapasitasnya 1,5 juta, tapi yang datang 6 juta, empat kali lipat. Maka kalau kita mau mendarat dari Jakarta ke sini paling 45 menit, tapi di sini (holding) bisa 50 menit sendiri, lebih lama kelilingnya di sini," jelasnya.
Oleh karenanya, kini pemerintah sedang berupaya merampungkan bandara baru yang lebih representatif di Kulon Progo. Yahya yakin jika NYIA beroperasi, maka akan terjadi peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Yogya dan sakitnya.
"Kalau (kunjungan) untuk naik sekian persen, 300% bisa nggak? Bisa banget. Contoh Silangit, meskipun domestik dia naiknya 300%, Banyuwangi di ujung pulau Jawa, di ujung dunia naiknya 100% begitu bandara dibuka. Apalagi Yogya," tuturnya.
Dijelaskannya, selama ini kunjungan wisman ke Yogyakarta kalah jauh dibandingkan daerah lain, seperti Bali, Jakarta, dan Kepri. Menurut Yahya untuk mendongkrak kunjungan wisman ke Yogyakarta maka dibutuhkan bandara baru.
"Maka saya minta (ke Jokowi), kalau hanya boleh satu, saya minta dibuatkan bandara. Ingat saya sama Pak Presiden (ketika) ke Borobudur beberapa waktu yang lalu. Saya hanya minta satu di situ, saya minta bandara (di Yogya)," tutupnya.
Bagaimana Bisa Kalajengking Masuk ke Kabin Pesawat Lion Air?
Penerbangan Lion Air dengan kode JT-293 rute Pekanbaru ke Jakarta dihebohkan adanya kalajengking di kabin. Ini kata Komunitas Pecinta Kalajengking Indonesia.
Pekanbaru, Riau adalah provinsi dengan lanskap alam perkebunan karet dan sawit. Kata Seno Arifansyah, Pendiri Komunitas Pecinta Kalajengking Indonesia, kalajengking menyukai kabin pesawat yang lembab juga bagian-bagian gelapnya.
"Pekanbaru itu rata-rata kebun karet, sawit dan memang di situ banyak sekali kalajengking itulah habitatnya," kata Seno dalam sambungan telepon dengan detikTravel, Jumat (15/2/2019).
"Di dalam kabin itu biasanya lembab saat parkir dan itu kalajengking seneng. Intinya kebersihannya. Juga dia ini seneng ruang gelap," imbuh dia.
Seno menduga kalajengking yang masuk ke Lion Air JT-293 saat pesawat sedang parkir. Adapun dugaan lainnya adalah terbawa barang di koper penumpang.
"Kemungkinan pas parkir, lalu masuk. Lalu bisa juga ada yang bawa barang alam buah atau lainnya, dari rumah sudah nempel di situ dan ke bawa. Intinya di daerah situ banyak kebon dan rumahnya di situ," urai Seno.
Jika traveler ingin mengetahui lebih banyak tentang dunia kalajengking bisa mengikuti akun Instagram seno di senononsen dan Kalajengking_id. Sementara ini, binatang di pesawat Lion Air JT-293 Rute Pekanbaru ke Soekarno-Hatta, Tangerang masih menjadi tanda tanya.
Wujudnya terekam dalam video namun belum ditemukan. Penumpang menyebutnya Kalajengking namun manajemen Lion Air menyebut menyerupai laba-laba. Lion Air tetap mengambil tindakan untuk memastikan upaya keselamatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar