Biak punya telaga biru yang cantiknya luar biasa. Namanya Telaga Biru Wopersnondi, telaga biru tanpa edit-edit!
Dijuluki sebagai Kota Karang Panas,Biak menyimpan banyak keindahan tersembunyi yang masih belum banyak terekspos. Salah satunya Telaga Biru Samares, memiliki air biru yang jernih sepanjang waktu dan tepat berada di tengah hutan, membuat telaga yang disebut juga Telaga Wopersnondi ini wajib kalian kunjungi saat berwisata ke Biak.
Berada tepat diantara rerimbunan pohon besar di tengah hutan, begitu memasuki kawasan ini, d'traveler akan serasa masuk ke dalam negeri dongeng.
Bagaimana tidak, dengan menyusuri jalan setapak kita akan dituntun menuju telaga yang airnya berwarna sangat biru. Wow, saya langsung speechless begitu melihatnya secara langsung. Saya kira yang selama ini saya lihat di sosial media begitu indah karena hasil editan. Ternyata aslinya jauh lebih indah.
Tak berhenti sampai disitu, selain airnya yang berwarna biru. Air di telaga Wopersnondi ini sangat jernih, sehingga D'traveler dapat melihat dengan jelas dahan dan ranting-ranting pohon yang menghiasi dasar telaga ini. Ahh indah sekali sejauh mata memandang.
Selain itu disekeliling telaga Wopersnondi sendiri sudah dibangun beberapa fasilitas. Seperti bangku untuk para pengunjung, Spot foto, juga tempat- tempat sampah.
Wopersnondi berasal dari bahasa Biak yang artinya melompat (Woper) dan Pria (Snon). Konon, katanya dahulu di telaga ini banyak lelaki dari desa terdekat, desa Sepse, yang suka mandi dengan cara melompat. Maka Wopersnondi diartikan sebagai pria yang melompat.
Untuk menuju telaga wopersnondi D'traveler harus menempuh perjalanan sekitar 2 jam dari pusat kota Biak. Harus sangat berhati-hati, karena medan yang ada cukup rawan, karena terdiri dari banyak tanjakan dan tikungan tajam. Jadi pastikan kendaraan dalam kondisi baik, ketika akan menuju tempat ini.
Ayo, tunggu apalagi. Ga penasaran mandi di airnya yang segar ditemani kicauan burung-burung? Oiya, untuk tiket pesawat ga perlu kuatir. Langsung deh cek harga tiket pesawat yang super murah di tiket.com. Udah gitu sering ada promo yang bikin kita makin semangat beli tiket. Selain itu mau pesen apa aja #semuaadatiketnya.
Percayalah sekali ke Biak, maka d'traveler pasti ingin kembali lagi. Maka wajar saja singkatan dari Biak adalah, Bila Ingat Akan Kembali.
Intip Lagi Perayaan Cap Gomeh di Singkawang
Perayaan Cap Gomeh di Singkawang sungguh menakjubkan. Kemeriahannya tidak akan terlupakan!
Ini merupakan pertama kalinya saya Melihat langsung 'Tatung' pada perayaan Cap Gomeh. Yang ada dibenak saya saat itu hanya kekaguman yang bercampur dengan kengerian.
Acara Cap Gomeh 2019 yang menampilkan berbagai budaya dan tradisi warga Etnis Tionghoa di Kota Singkawang kali ini benar-benar sangat meriah. Ada lebih dari 1.000 partisipan memeriahkan parade pertunjukan yang sangat beragam baik Kostumnya, barongsainya, naganya, tatungnya hingga para pesertanya.
Acara yang berlangsung selama lebih dari 3 jam ini diadakan pada Tanggal 19 Februari 2019 atau 15 hari setelah perayaan imlek. Acara Cap Gomeh kali ini dipusat kota Singkawang Provinsi Kalimantan Barat.
Kota ini benar-benar terlihat seperti bukan di Indonesia saja, lebih seperti di negri Cina sana. Berbagai ornamen lampion dan hiasan-hiasan memenuhi seisi kota. Bahkan saya sendiri harus datang 1 hari sebelum perayaan agar terhindar dari kemacetan dan bisa mengikuti rangkaian festival dari awal acara.
Selama acara berlangsung, para peserta akan membunyikan alat-alat musik yang mereka bawa agar bisa mendatangkan roh baik untuk merasuki Tatung (orang sebagai media untuk dirasukin) dan menangkal roh jahat.
Para Tatung yang sudah dimasuki roh ini akan melakukan atraksi berbahaya dan mendebarkan seperti menginjak-injak pedang tajam hingga menancapkan baja runcing ke pipi sampai tembus.
Jika dilihat secara nyata akan sangat mengerikan. Bahkan beberapa kali saya memejamkan mata tak kuasa melihat baja-baja tajam hingga batang jeruk ditusukan kepipi hingga tembus. Beberapa peserta parade atau Tatung terlihat ada yang berdarah-darah dan seperti kerasukan.
Saat saya bertanya kepada warga setempat mengenai tatung, saya mendapat informasi bawha sebelum acara para tatung ini harus menjalani puasa Mutih, yakni hanya memakan nasi putih dengan air putih selama beberapa hari sebelum melakukan aksi tatung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar