Pantai Ujong Blang, Lhokseumawe, Aceh dipenuhi limbah kelapa muda dan sampah plastik. Wisatawan yang berkunjung merasa risih & kurang nyaman dengan kondisi demikian.
Pantauan detikTravel, sampah-sampah seperti limbah kelapa muda, botol plastik, plastik dan sejumlah barang bekas makanan lainnya baik yang ditinggalkan oleh para pengunjung maupun para pedagang di kawasan tersebut.
"Banyak sekali sampahnya. Kurang nyaman aja. Pinginnya kan tempat wisata itu asri, bersih dan nyaman," kata salah seorang pengunjung, Aziz kepada detikTravel, Jumat (15/2/2019).
Dia menyebutkan seharusnya pemerintah setempat terus mengawasi aktivitas di sepanjang pantai yang kerap dikunjungi warga sebagai tempat wisata. Jangan sampai, sampah-sampah menumpuk tanpa dibersihkan.
Jika sampah banyak dibibir pantai, tentu kenyamanan warga yang berkunjung agak risih dan berdampak tidak kepinginnya lagi mereka berkunjung ke Pantai Ujong Blang yang sudah dikenal oleh masyarakat Lhokseumawe dan beberapa daerah disekitarnya.
"Agak risih kita lihatkan. Harusnya ada upaya yang dilakukan pemerintah menjaga kebersihan bibir pantai. Dan bagi para pengunjung maupun pedagang juga harus ikut menjaga bersihnya tempat wisata. Jangan buang sampah sembarangan," sebut Aziz.
Pantai Ujong Blang terletak di Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe. Pantai tersebut mendiami beberapa desa di kecamatan tersebut dan jaraknya tidak jauh dari pusat kota bekas petro dollar tersebut.
Menakar Tingkat Racun Kalajengking di Pesawat Lion Air
Kalajengking di penerbangan Lion Air dengan kode JT-293 rute Pekanbaru ke Jakarta bikin heboh penumpang. Bagaimana kadar racun dari kalajengking itu?
Soal racun kalajengking seberapa bahayanya? Seno Arifansyah, Pendiri Komunitas Pecinta Kalajengking Indonesia menjelaskannya dan bahwa kalajengking di Indonesia tidak mematikan, kecuali satu hal.
"Saya lihat sekilas historinya selama ini kalajengking di Indonesia hampir semua yang saya tahu, bisanya dari yang paling rendah hingga sedang saja. Jadi nggak ada yang mematikan," ucap Seno dalam sambungan telepon dengan detikTravel, Jumat (15/2/2019).
Dari video yang beredar dari kabin Lion Air, ia bisa menduga jenis kalajengking itu. Kata dia, racun bisa dari hewan itu tidak terlalu mematikan namun berbeda reaksinya ketika seseorang memiliki alergi terhadap bisa kalajengking.
"Kalau dari foto jenisnya kelihatan seperti heterometrus sp. Saya harus lihat langsung, kalau sp warnanya hitam dan secara global menyebutnya demikian. Venomnya rendah dan nggak mematikan, kayak ketusuk doang kalau disengat," ucap Seno.
"Kalau punya alergi itu yang bisa berefek lebih berat, bisa jadi mual dan pusing. Kalau dia alergi dengan racun kalajengking itu dan alerginya parah ya bisa sampai menyebabkan kematian. Kalau orang normal masih aman jenisnya," imbuh dia menerangkan.
Jika traveler ingin mengetahui lebih banyak tentang dunia kalajengking bisa mengikuti akun Instagram seno di senononsen dan Kalajangking_id. Sementara ini, binatang di pesawat Lion Air JT-293 Rute Pekanbaru ke Soekarno-Hatta, Tangerang masih menjadi tanda tanya.
Wujudnya terekam dalam video namun belum ditemukan. Penumpang menyebutnya Kalajengking sementara manajemen Lion Air menyebut menyerupai laba-laba. Lion Air tetap mengambil tindakan untuk memastikan upaya keselamatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar