Cawapres Sandiaga Uno ingin mengembangkan wisata halal di Bali. Menpar Arief Yahya merasa itu tidak perlu, dia justru ingin wisata budaya di Bali dipertahankan.
Saat berkampanye di Bali, cawapres pasangan Prabowo, Sandiaga Uno melontarkan keinginan untuk mengembangkan wisata halal di Bali. Dia merasa potensi wisata halal ini besar dan ingin agar Bali turut ambil bagian.
Menteri Pariwisata Arief Yahya merasa Bali tidak perlu branding wisata halal lagi karena wisata budaya berbasis filosofi Tri Hita Karana di Bali posisinya sudah sangat kuat.
"Saya rasa positioning Bali sebagai pariwisata budaya berbasis Tri Hita Karana itu sudah sangat kuat. Kalau sudah kuat seperti itu saya rasa tidak perlu lagi (wisata halal-red)," ujar Arief saat ditemui detikTravel di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona Kemenpar Jakarta, Selasa (26/2/2019) malam.
Malah Arief ingin agar branding destinasi wisata budaya Bali itu terus dipertahankan dan dilestarikan sehingga wisatawan, termasuk dari mancanegara terus datang liburan ke Bali.
"Jadi budaya dengan Tri Hita Karana Itu yang harus kita pertahankan. Itulah yang harus kita kembangkan terus menerus," lanjut Arief.
Wisata budaya di Bali sudah terbukti jadi branding yang paling ampuh buat Bali. Berbagai penghargaan internasional sebagai destinasi wisata terbaik sudah pernah disabet Bali.
"Kalau mau berdebat, itu sudah terbukti menempatkan Bali sebagai destinasi utama kelas dunia, mendapatkan banyak penghargaan," tegas Arief.
Usulan mengembangkan wisata halal di Bali itu disampaikan Sandiaga Uno saat berkampanye di Bali. Cawapres nomor urut 02 itu menuturkan ceruk pasar wisata halal sangat menggiurkan.
"Prabowo-Sandi fokus untuk memberdayakan UMKM, meningkatkan kewirausahaan dan di Bali sendiri pariwisata kita harapkan pariwisata akan lebih baik dan multiplayer-nya banyak sekali kepada UMKM. Salah satunya juga pariwisata halal, banyak potensinya, dan sekarang banyak diambil oleh Bangkok, Thailand," kata Sandiaga di Hotel Alkyfa, Jl Pura Demak, Pemecutan Klod, Denpasar, Bali, Minggu (24/2).
Hotel di Bali Masuk Daftar 25 Terbaik Sedunia Versi TripAdvisor
TripAdvisor telah merilis daftar hotel terbaik sedunia. Hotel di Ubud, Bali pun berhasil menjadi salah satu dari 25 hotel terbaik itu.
Situs perjalanan TripAdvisor baru saja merilis Travelers' Choice Awards 2019. Salah satu kategorinya adalah hotel terbaik di dunia. Ada 25 hotel di berbagai negara yang masuk dalam daftar tersebut.
Dilihat detikTravel dari situs resmi TripAdvisor, Selasa (26/2/2019), peringkat pertama hotel terbaik di dunia tahun ini berhasil diraih Tulemar Bungalows & Villas di Kosta Rika. Peringkatnya naik dibanding tahun lalu yang menempati posisi kedua.
Sementara di peringkat kedua, diraih Hotel Belvedere di Italia. Menyusul di posisi ketiga, ditempati oleh Viroth's Hotel di Kamboja.
Hotel di Indonesia tahun ini juga menorehkan prestasi. Mandapa, a Ritz-Carlton Reserve di Ubud, bali, menempati peringkat ke-17. Ini menjadi satu-satunya hotel di Indonesia yang masuk dalam 25 hotel terbaik sedunia versi TripAdvisor.
Berikut ini daftar 25 hotel terbaik di dunia tahun 2019 versi TripAdvisor:
1. Tulemar Bungalows & Villas, Kosta Rika
2. Hotel Belvedere, Italia
3. Viroth's Hotel, Kamboja
4. Kenting Amanda Hotel, Taiwan
5. Hotel Alpin Spa Tuxerhof, Austria
6. French Quarter Inn, Afrika Selatan
7. The Resort at Pedregal, Meksiko
8. Belmond Palacio Nazarenas, Peru
9. Kayakapi Premium Caves - Cappadocia, Turki
10. Hanoi La Siesta Hotel & Spa, Vietnam
11. Golden Temple Retreat, Kamboja
12. Quinta Jardinas do Lago, Portugal
13. The Oberios Rajvilas, India
14. Hotel Amira Istanbul, Turki
15. Hotel 41, Inggris
16. Ikos Oceania, Yunani
17. Mandapa, a Ritz-Carlton Reserve, Indonesia
18. Nayara Springs - Relais & Chateaux, Kosta Rika
19. Rosewood Mayakoba, Meksiko
20. Valle D'incanto Midscale Hotel, Brasil
21. Hotel Spadai, Italia
22. Constance Prince Maurice, Mauritius
23. O'Gallery Premier Hotel & Spa, Vietnam
24. The Nantucket Hotel & Resort, AS
25. AYADA Maldives, Maldives
Tidak ada komentar:
Posting Komentar