Selasa, 09 Februari 2021

TNI AL Sebut Seaglider di Selayar untuk Penelitian, Bukan Mata-mata

 TNI AL mengatakan hasil investigasi terhadap seaglider yang ditemukan di perairan Selayar, Sulawesi Selatan (Sulsel), menunjukkan benda tersebut dioperasikan untuk penelitian. TNI AL mengatakan pihaknya sudah mengetahui seputar seaglider tersebut dari segi teknisnya.

"Teknisnya saja ketahuan, untuk apa-untuk apanya ketahuan. Untuk penelitian. Hanya teknis aja semisal ini untuk apa, fungsinya apa, ada di situ," jelas Kepala Dinas Penerangan TNI AL (Kadispen AL) Laksamana Pertama TNI Julius Widjojono kepada detikcom, Selasa (9/2/2021).


Disinggung soal kemungkinan seaglider di Selayar dioperasikan untuk jadi alat mata-mata, Julius menegaskan hasil investigasi TNI AL tak menunjukkan hal tersebut.


"Nggak sama sekali, dari warna jelas ketahuan, warnanya kan kuning kan," tutur Julius.


Dia kemudian menuturkan identitas pemilik seaglider ini masih belum diketahui. Dia pun menuturkan tak ada nomor seri yang melekat pada benda tersebut, yang dapat memberi petunjuk identitas pemiliknya.


"Kalo pemiliknya, kita nggak bisa (ketahui). Kaya sebuah ilustrasi ada mobil Fortuner parkir di pinggir jalan, itu pemiliknya siapa kan nggak tahu, nggak bisa tahu. Nggak ada (nomer serinya)," jelas Julius.


Sebelumnya diberitakan, seaglider ini ditemukan oleh nelayan bernama Saeruddin (60) pada 26 Desember 2020 pagi hari. Seaglider itu punya dua sayap 50 cm, panjang bodi 225 cm, baling-baling (propeller) 18 cm di bawah, dan panjang antena 93 cm. Ada pula instrumen mirip kamera di bodi.


Seaglider ini dioperasikan untuk menghimpun data oseanografi, bisa digunakan untuk keperluan industri pengeboran, industri perikanan, ataupun kepentingan militer dan pertahanan. Yudo menyebut Indonesia tidak punya alat ini.


"Kalau kita tidak punya. Kemungkinan bukan Indonesia," sebut Yudo dalam jumpa pers di Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI AL (Pushidrosal), Senin (4/1).


Saat itu Yudi memberi batas waktu 1 bulan kepada Kepala Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI Angkatan Laut (Kapushidrosal)Laksda Agung Prasetiawan untuk membongkar seaglider tersebut. TNI AL menyatakan tak ada keterangan di badan 'drone laut' ini sejak pertama kali ditemukan.


"Tidak ditemukan ciri-ciri perusahaan negara pembuat. Ini dia, tidak ada tulisan apapun di sini. Jadi awalnya juga demikian. Kita tidak merekayasa, masih persis seperti yang ditemukan nelayan," kata Yudo.

https://indomovie28.net/movies/the-second/


Akhirnya, Wahana Antariksa China Potret Keindahan Planet Mars


Menjelang tiba sampai orbit Mars, wahana antariksa Tianwen-1 milik China langsung memamerkan keahliannya. Planet Mars berhasil dipotret untuk pertama kalinya oleh Tianwen-1.

Tianwen-1 sendiri diperkirakan akan tiba di Mars pada 10 Februari mendatang usai diluncurkan Juli 2020 menggunakan roket Long March 5 dari Wenchang Satellite Launch Center di Pulau Hainan, China.


China National Space Administration (CNSA) mengatakan, Tianwen-1 sudah mengangkasa selama 24 minggu. 3 Januari lalu, posisinya sekitar 130 juta km dari Bumi dan 8,3 juta km dari Mars.


Di saat jarak Tianwen-1 dengan Mars hanya 2,2 juta kilometer dan melihat planet tetangga Bumi itu sudah begitu dekat, Tianwen-1 pun kemudian memotret Mars untuk pertama kalinya. Sekarang berdasarkan data terbaru, wahana tersebut tinggal 1,1 juta km lagi dari planet merah.


"Tujuan utama misi ini adalah mendaratkan wahana antariksa Mei ini di bagian selatan Utopia Planitia Mars, sebuah cekungan terbesar yang diakui di Tata Surya, untuk melakukan survei ilmiah, ujar CNSA dikutip dari BGR, Minggu (7/2/2021).

https://indomovie28.net/movies/the-rise-of-a-tomboy/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar