Udara yang sejuk dan keindahan alam Merapi membuat wisatawan terus datang ke sini. Salah satu cara menikmati Merapi adalah dengan Lava Tour.
Gunung Merapi dengan segala kemegahan dan cerita mistis yang tak ada habisnya ternyata bersahabat dengan wisatawan yang suka tantangan. Usai erupsi hebat pada tahun 2010 lalu, perlahan bangkit, begitu juga tempat wisatanya.
Bekas semburan lahar dahsyat beberapa tahun silam, kini menghidupkan pariwisata di kaki Gunung Merapi.
Selain pemandangan alam yang dapat dinikmati dengan udara yang sejuk, salah satu paket wisata tour dengan jeep ini jangan dilewatkan. Mencoba sensasi menyusuri lautan pasir sisa erupsi dilanjutkan dengan basah-basahan di sungai sambil teriak-teriak, pasti seru dan menghilangkan kepenatan.
Bagi wisatawan pecinta sunrise, bisa memilih paket tour ini dengan memulai trip pada pukul 04.30 WIB. Kalau mau santai bisa siang atau sore hari.
Ada berbagai rute trip yang ditawarkan pihak pengelola pariwisata, yaitu short trip, medium trip, dan long trip. Setiap rute trip juga ditawarkan pilihan rute dan waktu yang berbeda. Semakin panjang trip yang dipilih tentu semakin lengkap rute yang dilalui.
Apa saja yang dapat dinikmati saat melakukan Lava Tour Merapi dengan jeep? Menikmati sejuknya Kaliurang, mengelilingi perkampungan yang asri, melintasi lautan pasir dengan bebatuan, menikmati megahnya Gunung Merapi, mengunjungi museum, dan melintasi sungai. Selamat berwisata!
Mengenal Nyegara Gunung, Simbol Kesakralan Laut dan Gunung
Tradisi dan budaya Bali memang selalu menarik untuk diulik. Kalau kamu biasanya tahu soal Ngaben, inilah tahapan lanjutannya Nyegara Gunung.
Suatu ketika, ada segerombol orang menggunakan baju putih-putih tradisional Bali berjalan memasuki Pura Goa Lawah, Klungkung, Bali. Usut punya usut, rombongan ini datang dari sebuah dusun di Singaraja. Jarak yang cukup jauh untuk ditempuh. Ternyata, mereka sedang melakukan upacara Nyegara Gunung. Apa sih Nyegara Gunung itu?
Kalau Anda tahu upacara Ngaben, Nyegara Gunung adalah beberapa tahapan setelahnya. Setelah mayat melalui proses Sekah atau digali dari kuburannya, di-Geseng atau dibakar, di-Nganyud atau dibuang abunya ke laut, lalu diupacarai lagi, runutan paling akhir adalah Nyegara Gunung.
Tujuannya untuk memanggil kembali roh leluhur keluarga yang ditinggalkan agar lebih suci lagi dan ditempatkan di Sanggah Kemulan. Sanggah Kemulan adalah pura yang ada di masing-masing keluarga tempat leluhur dipuja. Umat Hindu di Bali percaya kalau belum melakukan upacara ini, roh itu belum benar-benar bersih dan belum bisa reinkarnasi.
Lalu, kenapa lokasinya di Pura Goa Lawah? Biasanya salah satu petinggi agama Hindu di suatu wilayah mendapatkan wangsit untuk menentukan lokasi upacara Nyegara Gunung, sehingga upacara kali ini diadakan di sana.
Sebagai pengunjung, Anda bisa masuk ke Pura Goa Lawah dan menyaksikan langsung upacara ini. Tiket masuk ke Pura Goa Lawah Rp 25 ribu per orang, plus dapat bonus kalung etnis unik. Pengunjung juga wajib menggunakan sarung.
Tenang saja, begitu masuk Anda akan langsung dipinjamkan sarung oleh penjaga loket. Mengingat Pura adalah tempat suci, bagi wanita yang sedang menstruasi tidak diijinkan masuk ke dalam Pura.
Konon jika ditelusuri, Goa yang ada di Pura Goa Lawah bisa tembus ke Goa Raja yang ada di Pura Besakih. Jaraknya berkilo-kilo meter jauhnya. Tidak sembarang orang bisa masuk ke Goa ini.
Masyarakat percaya, hanya orang yang cukup sakti dan punya ilmu tinggi yang bisa melewatinya. Dinamakan Goa Lawah karena goa ini tempat hinggapnya para kelelawar (lawah). Pas sekali untuk melaksanakan upacara Nyegara Gunung.
Selain letaknya di atas bukit yang menjorok ke laut (segara), saat magrib kelelawar-kelelawar ini ramai keluar goa untuk mencari makan. Fenomena ini menjadi penanda bahwa upacara telah selesai dilaksanakan. Di sinilah daya tarik wisata Pura Goa Lawah, prosesi keluarnya kelelawar dari goa, lengkap diiringi pekikannya yang ramai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar