Senin, 17 Februari 2020

Seperti Baduy, Orang-orang India Ini Tidak Pakai Alas Kaki

Siapa yang tak kenal suku Baduy dari Banten, yang terkenal tidak menggenakan alas kaki. Ternyata, hal serupa juga ada di India.

Dilansir detikTravel dari BBC Travel, Jumat (8/3/2019) orang-orang India yang menolak pakai alas kaki itu menempati Desa Andaman. Suatu desa yang berjarak 450 km dari Chennai, ibukota negara bagian Tamil Nadu di India bagian selatan.

130-an Penduduk desanya tidak menggenakan alas kaki, baik dari anak-anak sampai orang tua. Mereka menyeker ke mana-mana, seperti pergi ke sekolah atau pergi berladang.

Tak hanya itu, peraturan tidak memakai alas kaki juga harus dipatuhi oleh para tamu yang datang ke Desa Andaman. Siapa saja yang datang, harus melepas alas kakinya.

Mengapa mereka tidak memakai alas kaki?

Jawabannya adalah mereka mengikuti ajaran leluhur. Para leluhur percaya, desanya dilindungi oleh Dewi Muthyalamma, salah satu dewi yang dipercayai umat Hindu. Dengan tidak memakai alas kaki, mereka berarti menghormati dewinya.

Selain itu, juga ada cerita lain. Di zaman dulu, ada seseorang yang memakai alas kaki melintasi patung Dewi Muthyalamma. Lantas, tak lama orang tersebut jatuh sakit seperti demam yang tak kunjung sembuh.

"Ini adalah hal yang sakral dari leluhur yang kami hormati hingga kini," kata Subramaniam Piramban, salah seorang penduduk desa.

Namun jika keluar desa, penduduknya diizinkan menggenakan alas kaki seperti sandal atau sepatu. Hanya ya itu, jika kembali ke desa harus kembali menyopotnya.

Jika diperhatikan, apa yang dilakukan penduduk Desa Andaman sama seperti yang dilakukan suku Baduy di Banten. Suku Baduy terkenal tidak menggenakan alas kaki yang juga sudah tradisi leluhurnya.

Magelang Tak Cuma Borobudur

 Magelang identik dengan objek wisata Candi Borobudur yang populer. Namun, selain itu ada banyak destinasi wisata menarik lain yang bisa didatangi. 
Setiap kali liburan tiba, saya dan keluarga hampir selalu pulang kampung menikmati hawa pegunungan di Magelang. Kebetulan rumah saya berada di kawasan cagar alam Merapi dan Merbabu. Tepatnya di sekitar jalan Tembus Boyolali. Jalan Provinsi yang menghubungkan Magelang dan Kabupaten Boyolali. Jalan pintas menuju Solo.

Pemandangannya keren lho. Jika Anda sempat mampir di beberapa tempat selfie sekitar kecamatan Sawangan. Ada wisata Papringan dengan Menara Eiffel yang terbuat dari bambu (Pring maka disebut wisata papringan). Bangunan mirip Gedung Teater di Brisbane dan kebun bunga warna- warni bagai sedang wisata di kebun tulip Belanda.

Naik sedikit sekitar 4 kilo ada wisata rohani yang cukup terkenal yang terletak di Desa Gantang masuk kecamatan Sawangan. Patung besar Maria dengan wajah khas Gantang teguh berdiri di depan panorama merapi yang akan tampak indah bila cuaca sedang cerah. Dan Yang ikonik di Magelang adalah Ketep Pass ,tempat orang- orang bisa memandang lepas melihat Merapi dan Merbabu serta Panorama magelang yang indah dengan menikmati lembah menghijau yang menghampar di bawahnya sampai pemandangan terbatasi garis cakrawala pegunungan Meoreh di bagian Barat.

Magelang tengah bersolek, wisata selfie bermunculan. Yang sering dibicarakan warganet tentunya top Selfie yang berada di dusun Kragilan , Desa Pogalan, Tegalrejo Pakis Magelang. Serta dusun Grenden masih di wilayah sama di Desa Pogalan.

Di perbatasan antara Kecamatan Sawangan dan wilayah Boyolali ada wisata air terjun bernama Kedung khayang. Airnya jernih dingin dengan jurang yang curam. Anda pun bisa selfie di situ dengan merogoh kocek lima ribu rupiah saja. Penasaran jangan hanya membaca, datang ke sana dan rasakan keseruan wisata murah meriah. Dijamin ketagihan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar