Kamis, 30 April 2020

Buka Pijat Plus-Plus Saat Corona, Wanita Singapura Diciduk Polisi

Wanita asal Singapura, Jin Yin, diciduk polisi setelah kedapatan membuka jasa pijat seksual atau biasa disebut pijat plus-plus.
Dilansir dari The Straits Times, Jin ditangkap dengan dakwaan melanggar aturan lockdown terkait virus Corona atau COVID-19 yang ditetapkan pemerintah Singapura sejak 7 April lalu.

Wanita berusia 55 tahun tersebut diduga telah mengiklankan layanan pijat seksual pada 10 April lalu. Dia juga mendapat dua dakwaan lain karena melanggar aturan Massage Establishments Act dengan menjalankan bisnis pijat tanpa izin dan mengiklankannya.

Jin diciduk polisi saat memberikan layanan pijat antara pukul 13.00 dan 14.00 siang waktu setempat, di Salon Kecantikan In-Style di Upper Cross Street.

Sembari berlinang air mata di pengadilan, Jin mengakui bahwa tindakan yang dia lakukan salah dan melanggar peraturan. "Saya tahu saya salah," ujar Jin.

Ini bukan kali pertama ia menghadapi dakwaan serupa. Sebelumnya, pada 2014 dan 2016, dirinya juga sempat dihukum karena melanggar aturan Massage Establishments Act.

Pada pelanggaran pertama, seorang yang dinyatakan bersalah bisa dituntut hukuman dua tahun penjara dan denda maksimal 10 ribu dolar. Sementara pada pelanggaran berulang, hukuman yang dijatuhkan pengadilan akan lebih tinggi, yakni lima tahun penjara dan denda hingga 20 ribu dolar.

Ilmuwan China Sebut Kecil Kemungkinan Corona Berakhir Tahun Ini

 Sebuah laporan dari para ilmuwan di China mengungkapkan kecil kemungkinannya virus Corona COVID-19 bisa diselesaikan tahun ini. Mereka berpendapat bahwa virus ini mungkin akan berkembang dalam gelombang, seperti halnya flu.
Para ilmuwan percaya patogen di balik pandemi ini akan mengikuti pola penyakit flu, yang bisa kembali setiap tahun. Menurut mereka, virus ini bisa menginfeksi seseorang tanpa menimbulkan gejala apapun.

Artinya, kemungkinan banyak dari mereka bisa menyebarkan virus itu tanpa menyadarinya. Jadi bisa saja virus ini akan terus menyebar dan berkembang tiap tahunnya seperti flu.

"Epidemi ini sangat mungkin bisa hidup berdampingan dengan manusia dalam waktu yang lama, menjadi wabah musiman, dan berkelanjutan pada tubuh manusia," kata Jin Qi, Direktur Institute of Pathogen Biology, di Akademi Ilmu Kedokteran China.

Dikutip dari Medical Daily, menurut Kepala departemen penyakit menular Rumah Sakit Pertama Universitas Peking, Wang Guiqiang, meski virus ini peka terhadap panas belum tentu membuat kasusnya menurun.

"Virus ini peka terhadap panas dalam suhu 56 derajat Celcius selama 30 menit, tapi cuaca pun tidak akan pernah sepanas itu. Jadi, secara global bahkan pada musim panas, kecil kemungkinan penurunan kasus yang signifikan," jelasnya.

Tak Pakai Bra Saat Karantina Rumah Wabah Corona Bisa Bikin Payudara Kendur

Saat berdiam diri di rumah kala karantina rumah wabah virus corona, banyak wanita menggunakan kesempatan ini untuk tidak mengenakan bra selama berhari-hari. Padahal tidak mengenakan bra terlalu lama akan berdampak pada payudara.
Ahli kecantikan Dr Riccardo Frati dari Frati Cosmetic Surgery menjelaskan kepada Daily Mail bahwa bra penting dalam mempertahankan bobot dan ukurannya karena payudara cenderung melorot seiring waktu karena gravitasi dan usia. Jika tidak mengenakan bra selama jangka waktu yang lama, akan timbul kerusakan pada jaringan ikat di payudara yang membantu mempertahankan bobotnya.

Sementara itu, Sandra, bra fitter dan ahli pakaian dari Chantelle Lingerie selama lebih dari 20 tahun, menyebut mengenakan bra yang pas tidak hanya untuk menopang payudara tetapi juga baik untuk kesehatan dan tetap penting digunakan meski berada di dalam rumah.

"Tidak mengenakan bra kelamaan akan berpengaruh pada postur tubuh Anda. Tidak pakai bra tak hanya membuat payudaramu kendor tetapi juga bahumu akan sakit," ujarnya.

Semakin besar payudara akan semakin buruk jika tidak mengenakan bra. Kebanyakan wanita tidak menyadari bahwa payudara juga berbobot berat, misalnya Cup B atau C memiliki berat sekitar 500 gram dan ukuran di atasnya bisa lebih berat daripada itu.

"Mereka perlu ditopang. Anda juga mungkin mendapati bahwa tidak mengenakan bra akan memperburuk kondisi punggung, bahu. atau leher dan membuat Anda sakit kepala," pungkasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar