Minggu, 19 April 2020

Kemenkes Tegaskan Pasien Corona yang Sembuh Tidak Bisa Menular Lagi

Pemerintah telah mengumumkan jumlah kasus positif virus Corona COVID-19 di Indonesia pada Sabtu (18/4/2020) sudah mencapai 6.248 kasus. 631 di antaranya sudah dinyatakan sembuh dari virus Corona tersebut.
Dalam hal ini, Kementerian Kesehatan lewat juru bicara pemerintah untuk penanganan virus Corona COVID-19 Achmad Yurianto menegaskan bahwa pasien yang sudah sembuh tidak akan menularkan penyakitnya lagi.

"Kami mohon kepada masyarakat untuk paham betul, bahwa pasien-pasien COVID-19 yang sudah sembuh, mereka sudah tidak akan menularkan penyakitnya lagi," jelasnya dalam konferensi pers yang disiarkan BNPB, Sabtu (18/4/2020).

Yuri mengatakan, seseorang dapat dikatakan pasien sembuh corona itu sudah berdasarkan dengan persyaratan yang ada. Virus di dalam tubuhnya benar-benar dipastikan negatif.

"Karena persyaratan sembuh diyakinkan bahwa dia (virus) sudah negatif di dalam tubuhnya," lanjutnya.

Waspada Batuk Terus-menerus, Bisa Jadi Pertanda Penyakit Ini

Batuk terus-menerus yang berkepanjangan dan tak kunjung sembuh tentu sangat menyusahkan. Tidak hanya itu, batuk terus-menerus juga bisa mengganggu tidur malam dan membuat kelelahan.
Batuk terus-menerus yang berlangsung lebih dari delapan minggu pada orang dewasa, atau lebih dari tiga minggu pada anak-anak dikategorikan sebagai batuk kronis.

"Batuk sesekali dan tidak berlarut-larut adalah sesuatu yang wajar, karena batuk adalah mekanisme pertahanan saluran napas untuk mengeluarkan benda asing. Jika sudah berhari-hari bahkan berbulan-bulan sudah harus segera dicari penyebabnya dan diobati," ujar Medical Manager Consumer Health Division PT Kalbe Farma, dr Helmin Agustina Silalahi kepada detikHealth, Sabtu (18/4/2020).

Batuk yang tak kunjung sembuh setelah beberapa minggu bisa menjadi serius. Meski memang biasanya kita mengenali penyebabnya seperti demam, infeksi virus, atau flu, namun juga ada hal-hal tak biasa yang bisa menyebabkan kita batuk tanpa henti.

"Batuk berkepanjangan dapat akibat alergi yang tidak dilakukan pencegahan terhadap pencetusnya. Selain itu, batuk karena peradangan saluran napas dan infeksi yang tidak diobati juga dapat menjadikan batuk berkepanjangan," ujar dr Helmin.

Selain itu, batuk berkepanjangan juga bisa menjadi tanda penyakit GERD. Penyakit ini terjadi karena asam lambung yang naik ke kerongkongan dan mengiritasi hingga menyebabkan terjadinya batuk. Di sisi lain, batuk terus-menerus yang tidak kunjung sembuh juga dapat memperberat penyakit asam lambung.

"Pada GERD isi lambung naik ke kerongkongan bahkan sampai ke rongga mulut. Ssi lambung yang asam tersebut dapat mengiritasi rongga THT tersebut dan menimbulkan batuk. Jika GERD tidak segera diatasi maka akan terjadi batuk yang berkepanjangan atau sering kambuh," tambahnya.

Kemudian, batuk terus-menerus juga dapat terjadi pada batuk rejan yang merupakan infeksi bakteri pada paru-paru dan saluran pernapasan. Penyakit ini ditandai dengan batuk keras yang terjadi secara terus-menerus dapat berlangsung selama tiga bulan.

"Sehingga sering disebut juga sebagai batuk seratus hari," ucap dr Adeline.

Oleh sebab itu, jangan abaikan batuk yang terus menerus, terutama jika diikuti dengan gejala lain. Untuk mengantisipasi batuk berkepanjangan, lanjut dr Helmin, salah satunya dengan memenuhi nutrisi yang baik untuk dapat menunjang mekanisme pertahanan tubuh berfungsi dengan baik, termasuk mengatasi batuk.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar