Senin, 27 April 2020

Cara Bikin Masker Kain yang Disarankan Dokter untuk Cegah Corona

Bagi kamu yang kesulitan mencari masker, tidak ada salahnya membuat sendiri dengan menggunakan kain. Masker kini memang banyak dicari karena dianggap bisa membantu mencegah penularan virus corona COVID-19.
Bagaimana cara membuat masker kain yang benar?

Dokter spesialis anestesi, Chen Xiaoting, membagikan tips pada dasarnya dengan menjahit tiga lapis bahan kain tanpa tenunan atau rajutan (nonwoven). Ini mengikuti prinsip masker bedah umum yang lapisan pertamanya dibuat dari bahan bersifat kedap air, lapisan tengah kain nonwoven sebagai penyaring, dan lapisan terakhir kain putih yang juga nonwoven.

"Masker bedah umum menggunakan kain mikrofiber meltblown nonwoven. Struktur kapilernya yang unik membuat kain ini menjadi bahan yang bagus untuk penyaringan," kata Chen seperti dikutip dari Mothership, Rabu (1/4/2020).

Bila tak ada kain yang nonwoven maka bagian luar dan paling dalam bisa menggunakan kain apa saja. Hanya pastikan bagian tengahnya menggunakan kain nonwoven seperti misalnya tisu basah, tisu toilet, pembalut bersih, hingga popok bersih. Chen sendiri menggunakan tisu basah yang dikeringkan untuk maskernya.

Cari penjahit yang terampil untuk membuat masker dari tiga lapis kain tersebut. Chen memberi contoh maskernya punya bukaan di tengah untuk menyelipkan lapisan tengah yang berfungsi sebagai penyaring.

Bila masker kain sudah jadi jangan lupa jangan malas dicuci. Selain itu Chen mengingatkan bahwa masker bukan satu-satunya cara efektif mencegah penularan virus. Orang-orang tetap harus menjaga jarak dan rajin cuci tangan.

Tak Punya APD, Dokter di India Tangani Pasien Corona Pakai Jas Hujan Robek

Kekurangan alat pelindung diri (APD) di India membuat beberapa dokter di sana terpaksa harus memakai jas hujan dan helm sepeda motor saat berjuang melawan pandemi corona. India dilaporkan memiliki sistem kesehatan masyarakat yang lemah bersamaan dengan melonjaknya kasus virus corona COVID-19 di sana.
Mengutip Daily Star, Perdana Menteri India,NarendraModi, mengatakan India sedang berusaha mendapatkanAPD dalam jumlah besar dari Korea Selatan dan China untuk memenuhiminimnya ketersediaanAPD di sana. Lebih dari dua belas dokter berjuang melawanpandemi corona yang sejauh ini telah menginfeksi 1.251 orang dan membunuh 32 orang di sana mengatakan kepada Reuters soal kekhawatiran mereka bekerja tanpaAPD lengkap.

Sementara itu di Uttar Pradesh, negara bagian terpadat di India, sekitar 4.700 ambulans yang melayani rumah sakit pemerintah mogok dan menuntut peralatan keselamatan dan asuransi kesehatan yang tepat. "Kami tidak akan mempertaruhkan nyawa kami kecuali permintaan kami dipenuhi," kata Hanuman Pandey, Presiden Asosiasi Pekerja Ambulans, mengatakan kepada Reuters, dikutip pada Rabu (1/4/2020).

dr Sandeep Garg dari Rumah Sakit ESI mengatakan ia telah menggunakan helm sepeda motor untuk melindunginya saat sedang bekerja karena ia tidak memiliki masker N95. "Saya memakai helm, helmnya ada di depan sehingga menutupi wajah saya, menambahkan lapisan lain di atas masker bedah," kata Garg.

"Semua orang takut," kata dokter. "Tidak ada yang mau bekerja tanpa perlindungan," lanjutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar