Pandemi Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) atau virus Corona telah kembali memukul sektor properti yang sesungguhnya sejak tahun 2019 lalu telah menunjukkan tren peningkatan.
Hampir di seluruh sektor properti mulai rumah, apartemen, perkantoran, shophouse, hotel, industri, hingga pergudangan telah menunjukkan tren penjualan yang meningkat dan kemungkinan akan kembali melemah saat pandemi ini.
Menurut pengamat properti dan CEO Indonesia Property Watch (IPW) Ali Tranghanda, situasi pasar properti yang terpukul akibat COVID-19 bukannya meniadakan konsumen properti. Pasar tetap ada dan besar hanya saja prioritasnya saat ini lebih kepada keselamatan dan kesehatan.
"Kendati ada pandemi ini sesungguhnya pasar tetap ada" kata dia, dalam paparannya, Minggu (26/4/2020).
Menurutnya, dengan kondisi seperti itu pengembang bisa memanfaatkannya dengan tetap berpropmosi. Situasi saat ini yang menjadi lebih berat karena menurun drastisnya penjualan, menurut Ali harus disiasati oleh pengembang dengan melakukan konsolidasi ke dalam dan memangkas pos-pos dana yang bisa dihemat.
Kendala cashflow yang berat karena penurunan penjualan harus diatur sedemikian rupa dengan dikombinasikan melalui stimulus yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk mengatasi pandemi ini.
"Nanti saat situasi ini mereda ada pasar yang sangat gemuk khususnya dari media sosial dan itu hanya pengembang yang siap yang bisa meraih pasar besar nanti," ujarnya.
Infused Water Kurma Vs Kurma Kering, Mana yang Lebih Sehat?
Infused water kurma atau biasa disebut air nabeez kerap digemari terlebih di bulan Ramadhan. Orang-orang mengklaim air nabeez bisa memiilki banyak manfaat kesehatan.
Untuk membuat air nabeez ini hanya membutuhkan kurma atau kismis dan segelas air matang. Beberapa butir kurma yang biasanya disarankan berjumlah ganjil dimasukkan ke dalam wadah tertutup dan ditambah dengan air.
Menurut ustad, dr Zaidul Akbar, air nabeez tidak ubahnya berkhasiat seperti kurma. Salah satu kandungan nutrisi dalam kurma adalah serat yang tidak larut sempurna (insoluble fiber) yang dapat melancarkan saluran pencernaan.
"Buat nabeez manfaatnya kaya makan kurma saja," katanya beberapa waktu lalu.
Sementara itu, dr Heri Munajib dari Perhimpunan Dokter Nahdlatul Ulama (PPNU) lebih menyarankan langsung mengonsumsi kurma tanpa direndam dalam air. Alasannya karena belum ada penelitian yang melihat lebih jauh air kurma baik untuk meningkatkan kekebalan tubuh.
"Kalau saya pribadi lebih prefer langsung makan kurmanya karena memang secara penelitian itu kan banyak kandungan zat gizinya dan mineral yang memang sangat kita butuhkan untuk meningkatkan kekebalan tubuh," kata dr Heri.
Tak Lockdown, Ahli Yakini Swedia Sukses Tangani Corona dengan Herd Immunity
Tak menerapkan lockdown seperti beberapa negara di Eropa, Swedia memilih untuk menjalani kehidupan seperti biasanya, sebelum adanya kasus virus Corona COVID-19. Bahkan, Swedia disebut tidak menerapkan prosedur social distancing.
Melansir CNBC International, Swedia diketahui menjalani strategi 'herd immunity' untuk mengatasi wabah tersebut. Strategi ini dilakukan dengan cara membiarkan orang terpapar virus Corona yang diharapkan mampu memunculkan kekebalan pada suatu kelompok. Meski begitu, strategi ini masih menjadi pertentangan di kalangan para ahli.
Namun, kepala ahli epidemiologi Swedia meyakini bahwa strategi ini tampaknya berhasil. Hasilnya pun disebut bisa dilihat dalam hitungan minggu.
"Di wilayah-wilayah utama Swedia, di sekitar Stockholm, kita telah mencapai peningkatan (dalam menangani kasus-kasus baru) dan kita sudah melihat efek herd immunity. Dan dalam beberapa minggu, kita bahkan akan melihat lebih banyak efek lagi," kata dr Anders Tegnell, kepala ahli epidemiologi di Badan Kesehatan Masyarakat Swedia.
"Dalam waktu beberapa minggu kita mungkin mencapai herd Immunity, dan kami percaya itulah sebabnya kita melihat adanya penurunan jumlah kasus secara perlahan, meskipun pengambilan sampel (pengujian untuk virus corona) semakin banyak," jelasnya.
Berdasarkan laporan worldometers, Swedia pada Minggu (26/4/2020) memiliki kasus Corona sebanyak 18.177 kasus. Sementara itu kasus kasus kematian dilaporkan sebanyak 2.192, sedangkan yang sembuh totalnya mencapai 550 kasus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar