Rabu, 22 April 2020

Jack Ma: e-Commerce Jadi Kunci Bertahan di Tengah Pandemi

Pendiri Alibaba Jack Ma menyebutkan, dalam situasi pandemi seperti yang terjadi saat ini, aktivitas ekonomi via internet menjadi penopang, dan internet benar-benar diandalkan sebagai teknologi masa depan.
"Tidak ada negara, perusahaan, atau lembaga yang bisa diisolasi dari internet," kata Jack Ma dalam wawancara secara virtual dengan China Media Group.

Dia menambahkan, setiap orang harus memahami masa depan dan meningkatkan sistem ekonomi negara melalui teknologi dan ide-ide untuk masa depan.

"Menurut saya, pandemi ini tidak berlangsung dalam waktu singkat dan hanya bisa hilang dengan bergantung pada terobosan teknologi, inovasi dan riset medis. Jadi kita harus membuat persiapan panjang," ujarnya seperti dikutip dari CGTN.

Meski ada banyak ketidakpastian seputar dampak ekonomi, Jack Ma mengingatkan bahwa ada satu hal yang pasti: pandemi ini akan mengubah cara kita melakukan bisnis dalam jangka panjang.

Orang-orang secara bertahap beralih dari belanja di toko fisik ke online. Kebiasaan itu tidak akan hilang begitu saja ketika pandemi berakhir.

Menurut Jack Ma, menerapkan teknologi e-commerce yang nyaman dan andal menjadi kunci mempertahankan pelanggan dan memanfaatkan perubahan perilaku konsumen yang bergerak maju. Artinya, orang-orang dituntut menemukan cara inovatif untuk beradaptasi dengan situasi saat ini.

"e-Commerce akan menjadi kunci bagi sebuah perusahaan bertahan hidup, bagi negara-negara untuk makmur, dan bagi ekonomi dunia untuk mendapatkan dorongan. Virus ini adalah sinyal bagi dunia, meningkatkan alarm bagi negara-negara di seluruh dunia untuk meningkatkan langkah mereka memperkuat sistem ekonomi mereka," jelasnya.

Ditambahkannya, dalam situasi saat ini, mungkin kita tidak bisa membiarkan semua hal terhenti begitu saja. Tapi, inilah saatnya beradaptasi, berevolusi dan bergerak maju.

Dalam perjuangan melawan COVID-19, Jack Ma berharap dirinya bisa memengaruhi lebih banyak orang di dunia untuk bergerak bersama dan membangkitkan lebih banyak kesadaran sosial.

Tegas! Luhut Minta Anies Tutup Kantor yang Masih Beroperasi

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menindak tegas kantor yang masih beroperasi saat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di luar delapan sektor yang masih diperbolehkan. Luhut meminta Anies menutup sejumlah kantor.
"Saya bilang sama Pak Anies agar perbaiki di hulu. Jadi kantor yang masih buka suruh tutup. Nah Pak Anies (Gubernur DKI Jakarta) bilang ke saya, 'saya akan patroli Pak Luhut, saya akan kasih penalti Rp 100 juta bagi mereka yang masih buka," jawab Anies yang ditirukan Luhut saat rapat virtual dengan Komisi V DPR RI, Selasa (21/4/2020).

Selain itu, Luhut ingin KRL tetap beroperasi di tengah pandemi virus Corona (COVID-19) karena masih banyak masyarakat yang harus bekerja seperti tenaga medis.

"Jadi kalau nanti dia tidak diangkut, kalau kita ada yang sakit, siapa yang merawat? Kan mereka-mereka itu yang di rumah sakit. Jadi menurut kami banyak ruginya daripada untungnya kalau (KRL) dihentikan," ucapnya.

Menurutnya, pengecekan terhadap penumpang di KRL sudah jauh lebih baik dan lebih ketat. Mulai dari pemeriksaan penumpang, hingga diminta mengisi formulir untuk memberitahukan kemana penumpang akan pergi.

"Sekarang kita kerja sama antara Polisi, TNI dengan Satpol PP untuk memeriksa orang-orang yang datang ke situ dan kita akan cek dengan thermal gun. Kita juga akan meminta mereka untuk mengisi data kemana tujuannya. Ke depan kemungkinan kita akan makin ketat jadi kita akan minta surat kesehatan dia dan juga surat di mana dia bekerja," urainya.

Soal adanya risiko penyebaran virus Corona di KRL jika tetap beroperasi, Luhut bilang, semua tindakan yang diambil akan memiliki risiko tersendiri.

"Makan saja ada risiko. Jadi semua itu yang dinamakan calculated risk (risiko yang diperhitungkan). Jadi jangan kita bilang juga nggak ada risiko, kita larang ada risiko, kita nggak larang juga ada risikonya. Apapun langkah yang kita buat pasti ada risikonya," ujarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar