Spekulasi meninggalnya Kim Jong Un mulai ramai diperbincangkan pada Sabtu (25/4/2020). Kabar meninggalnya Kim Jong Un mulai beredar kuat sejak ia tak muncul di hadapan publik mulai 11 April.
Beberapa laporan dari China dan Jepang meyakini Kim Jong Un, yang saat ini berusia 36 tahun, berada dalam kondisi serius setelah operasi jantung, bahkan meninggal saat operasi. Salah satu media di Hong Kong, HKSTV Hong Kong Satellite Television, menyebut kabar meninggalnya Kim Jong Un sangat 'valid' dan berasal dari sumber yang dapat dipercaya.
Mengutip CNBC, laporan lain menyebutkan bahwa berdasarkan sumber dari partai senior di Beijing, terjadi kesalahan saat operasi pemasangan ring jantung pada Kim karena tangan ahli bedah sangat gemetaran saat melakukan tindakan tersebut.
Pada hari Jumat (24/4/2020) juga beredar kabar bahwa China mengirim tim medis untuk melakukan perjalanan ke Korea Utara dan memberi masukan pada kondisi kesehatan Kim Jong Un. Seperti kebanyakan berita mengenai kondisi kesehatan pemimpin Korea Utara, hingga kini belum ada konfirmasi yang bisa diverifikasi.
Pemerintah Korea Utara diketahui sangat mengontrol ketat media mereka dan menolak untuk merilis bahkan menulis informasi dasar mengenai keluarga Kim, termasuk keberadaannya, riwayat kesehatannya, hingga kondisi keluarganya.
Dokter Sebut Puasa Mampu Tekan Penyebaran Corona di Indonesia
Memasuki bulan Ramadhan, persebaran virus Corona di Indonesia belum menunjukan tanda-tanda penurunan. Bahkan masih terjadi pertambahan kasus positif hingga hari ini.
Menurut dr Heri Munajib bagian pusat data, dan informasi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Nahdlatul Ulama (PP PDNU), puasa bisa menekan angka penyebaran virus Corona di Indonesia. Hal ini disebabkan mobilitas orang yang berada di luar rumah jauh lebih sedikit. Salah satu alasannya adalah orang yang menjalankan ibadah puasa tidak keluar rumah untuk menghabiskan energi dan tenaga.
Selain dapat meningkatkan kekebalan imunitas, menurutnya puasa diyakini membuat orang lebih patuh mengikuti aturan pemerintah untuk tetap di rumah."Jadi kalau saya bilang, puasa ini membatasi kita untuk mobilitas keluar yang jauh lebih efektif. kalau orang tidak berpuasa, hasrat untuk belanja, ke pasar mungkin akan tinggi tapi kalau berpuasa kan jauh lebih malas," ujar dr Heri saat dihubungi detikcom, Jumat (24/4/2020).
"Orang kan kalau sudah di rumah kan berarti sesuai kebijakan pemerintah. Tetap di rumah nggak usah kemana-mana," lanjutnya.
"Harapan kita bisa menurun dan menekan proses penyebaran penyakit," pungkasnya.
Hindari Konsumsi 5 Jenis Makanan Ini Saat Sahur Biar Nggak Cepat Lapar
Sebelum berpuasa, umat Muslim disarankan sahur agar tetap kuat beraktivitas seharian selama bulan Ramadhan. Makanan yang dikonsumsi saat sahur tentunya nggak boleh sembarangan.
Saat sahur, kita dianjurkan mengonsumsi makanan yang bernutrisi dan kaya akan serat agar kenyang lebih lama.
Kalau salah pilih makanan, kamu bisa cepat merasa lapar dan membuat tubuhmu lemas. Nah apa saja makanan yang disarankan tidak dikonsumsi saat sahur ya?
1. Makanan manis
Kalau berbuka dianjurkan konsumsi makanan manis terlebih dahulu, saat sahur berbeda ya detikers. Sebaiknya tidak berlebihan mengonsumsi makanan maupun minuman manis saat sahur karena jenis asupan tersebut dapat meningkatkan kadar gula darah. Apabila kadar gula darah meningkat, maka pankreas akan melepas hormon insulin. Ketika insulin dilepas, glukosa bisa turun lagi sampai di bawah normal yang akan menyebabkan orang merasa lemas, capek, dan mudah ngantuk.
2. Roti
Bagi yang sedang program diet, makan roti nampaknya bisa menjadi alternatif pengganti nasi. Pada dasarnya roti terigu dan nasi putih termasuk kelompok karbohidrat sederhana. Hal yang membedakan adalah roti terigu lebih banyak mengalami pengolahan dan lebih halus ketimbang nasi, sehingga karbohidrat yang dikandungnya semakin mudah dicerna menjadi energi.
Semakin banyak proses pengolahan maka semakin cepat perut merasa lapar karena tidak ada cadangan energi dari karbohidrat. Inilah yang menyebabkan mengonsumsi roti membuat orang lebih cepat kenyang tapi juga cepat lapar.
3. Makanan berlemak
Godaan makan ayam goreng atau kentang goreng saat sahur sangat menggoda. Tapi makanan itu mengandung lemak jenuh yang menyebabkan masalah pada lambung. Kebanyakan konsumsi makanan berlemak bisa membuat perut begah. Asupan jenis ini juga sebaiknya dihindari pengidap mag.
"Maag atau GERD secara umum harus menghindari makanan yang ketika dia makan akan tinggal lama di lambung dan bikin begah, contohnya makanan yang tinggi lemak. Jadi diusahakan makan makanan yang tidak tinggi lemak," kata dokter spesialis gizi klinis dari RS Pondok Indah dr Juwalita Surapsari, MGizi, SpGK.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar