Senin, 27 April 2020

Tanpa Gejala, Anak 13 Tahun di Inggris Meninggal Karena Virus Corona

Seorang anak berusia 13 tahun dilaporkan menjadi kasus termuda yang meninggal dunia karena virus corona COVID-19 di Inggris.
Dilansir Mirror, Ismail Mohamed Abdulwahab dari Brixton, Inggris meninggal akibat virus corona tanpa punya riwayat penyakit sebelumnya. Ia meninggal di Rumah Sakit Kings College setelah sebelumnya dinyatakan koma.

"Ismail mulai menunjukkan gejala dan mengalami kesulitan bernapas dan dirawat di RS Kings College. Ia memakai ventilator dan kemudian dinyatakan koma sebelum akhirnya meninggal. Setahu kami ia tidak memiliki riwayat penyakit dan kondisi kesehatannya sebelumnya baik," ujar keluarga Ismail.

Dosen Akademik Klinis NIHR Kings College London, Dr Nathalie MacDermott, mengatakan sangat menyedihkan mendengar kematian anak berusia 13 tahun akibat virus corona. Ia pun mengingatkan semua orang untuk tetap berhati-hati terhadap persebaran virus corona ini dengan selalu mengambil tindakan pencegahan.

"Meskipun kita tahu bahwa kemungkinan anak-anak terinfeksi virus corona ini jauh lebih kecil daripada orang dewasa dan orang tua. Kasus ini memberi pembelajaran pentingnya kita semua mengambil tindakan pencegahan untuk mengurangi persebaran virus corona di seluruh dunia," tutup Dr Nathalie.

Viral Momen Tenaga Medis Beda Agama Ibadah Bersama di Tengah Tugas

Di media sosial viral potret dua tenaga medis beda agama beribadah bersama di tengah tugas menghadapi wabah corona COVID-19. Hal ini jadi pemandangan langka di Israel.
Avraham Mintz (42) dan Zoher Abu Jama (39) merupakan anggota Magen David Adom (MDA), layanan gawat darurat Israel. Keduanya baru saja menjemput seorang pasien wanita berusia 41 tahun di kota Be'er Sheva yang mengalami masalah pernapasan.

Hampir tidak ada waktu bagi keduanya untuk berhenti. Sampai mendekati pukul 06.00 sore mereka baru mendapat kesempatan untuk istirahat sebentar.

Di samping mobil ambulans, keduanya langsung memanfaatkan momen tersebut untuk beribadah. Avraham yang memeluk agama Yahudi berdoa dengan berdiri menghadap Yerusalem sementara Zoher, seorang Muslim, salat menghadap Ka'bah di Mekah.

Saat itu seorang rekan memotret keduanya lalu diunggah ke media sosial. Seketika banyak netizen menyebarkan dan memberikan pujian.

"Fakta bahwa foto ini begitu sederhana membuatnya berdampak besar. Saya yakin Zoher, saya, dan semua orang di dunia mengerti bahwa saat ini kita harus terus semangat dan berdoa. Hanya itu saja yang bisa kita lakukan," ungkap Avraham pada CNN dan dikutip Rabu (1/4/2020)

"Dalam hal kepercayaan dan kepribadian ada beberapa hal yang sama di antara kami," balas Zoher.

Keduanya beribadah selama 15 menit. Setelah itu langsung masuk ke ambulans dan kembali bekerja.

China Laporkan 40.000 Kasus Virus Corona Tanpa Gejala

Otoritas kesehatan China melaporkan kasus-kasus tanpa gejala dari virus corona COVID-19. Ada kekhawatiran baru bahwa virus corona bisa menyebar kembali di kehidupan sehari-hari tanpa mengetahui apakah seseorang terinfeksi virus atau tidak.
Dikutip dari Reuters, hingga saat ini, jumlah kasus tanpa gejala yang diketahui dan diklasifikasikan sudah mencapai 40.000 kasus menurut laman South Morning China, meskipun data resmi tersebut tidak dipublikasikan.

Otoritas kesehatan di provinsi Liaoning, mengatakan provinsi itu memiliki 52 kasus orang dengan virus corona yang tidak menunjukkan gejala pada Selasa (31/3). Lalu provinsi Hunan, memiliki 4 kasus tanpa gejala, dan semuanya kasus impor dari luar negeri.

Meski demikian, dalam upaya untuk menghilangkan ketakutan masyarakat terhadap kasus tersebut, China sudah menegaskan bahwa mereka akan segera membenahi metode itu. Mereka akan terus mencari kasus positif asimtomatik untuk kemudian diklasifikasikan ke dalam golongan kasus terkonfirmasi. Semua kasus akan dikarantina secara terpusat selama 14 hari. Dikatakan 1.541 orang dengan infeksi virus corona asimptomatik sedang diamati hingga Senin mendatang.

Kasus tanpa gejala biasanya hanya dapat diidentifikasi setelah melalui tes. Negara-negara yang punya kapasitas pengujian terbatas umumnya tak banyak bisa mendeteksi kejadian semacam ini.

Di China, hingga saat ini, sudah ada lebih dari 81.000 kasus COVID-19 yang terkonfirmasi, belum termasuk kasus tanpa gejala. Sebagian besar telah dinyatakan sembuh, dan 3.305 kematian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar