Sabtu, 14 November 2020

Satu Tower RS Wisma Atlet Kosong, Jumlah Pasien COVID-19 Sudah Turun?

 Koordinator RS Darurat Wisma Atlet, Mayor Jenderal TNI dr Tugas Ratmono, SpS, menyebut salah satu tower untuk flat isolasi mandiri 'kosong' atau tidak terpakai. Hal ini karena jumlah pasien COVID-19 tanpa bergala masih bisa ditampung di dalam satu tower saja, yakni di tower 5.

"Karena untuk efisiensi kita menggunakan saat ini adalah tower 5, yang tadinya adalah tower 4 dan 5 dengan kapasitas untuk dua tower kira-kira 3.100 sekian," kata dr Tugas dalam konferensi pers di kanal Youtube BNPB, Senin (9/11/2020).


"Jadi saat ini di tower 5 kita merawat 539 dan ditawar 4 saat ini kita belum difungsikan, karena memang pasiennya atau orang yang terkonfirmasi positif tanpa gejala ini bisa kita tampung di tower 5 saja," tambahnya.


Selain itu, dr Tugas juga mengatakan bahwa hingga saat ini belum ada tren kenaikan pasien COVID-19 di RS Darurat Wisma Atlet semenjak libur panjang cuti bersama kemarin. Dijelaskan, dari 44 persen pasien dengan gejala ringan dan sedang pada akhir Oktober lalu, kini tinggal tersisa 36 persen.


"Jadi saya kira dari angka itu ada penurunan di sana. Jadi belum terlihat adanya suatu pengaruh dari libur panjang di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet dan mudah-mudahan ini terus berlanjut dan bahwa ini tidak ada pengaruh," jelasnya.


Sementara untuk jumlah pasien COVID-19 tanpa gejala, dr Tugas juga menuturkan mengalami penurunan, yakni dari 23 persen menjadi 17 persen pada saat ini.

https://indomovie28.net/movies/ten-brothers/


Joe Biden Berjanji AS Segera Kembali Bekerja Sama dengan WHO


 Sebelumnya di bawah kepemimpinan Donald Trump, Amerika Serikat (AS) keluar dari keanggotaan World Health Organization (WHO). Hal ini terjadi karena Trump menuduh WHO berada di bawah kendali China terkait kemunculan dan upaya pengendalian pandemi virus Corona COVID-19.

Terkait hal tersebut, Joe Biden sebagai presiden terpilih AS yang baru mengumumkan niatnya untuk segera kembali menjalin kerja sama dengan WHO. Hal ini ia ungkapkan dalam situs resmi milik tim transisinya.


"Segera mengembalikan hubungan kita dengan World Health Organization, yang meskipun tidak sempurna, tapi dibutuhkan untuk koordinasi respons global selama pandemi," tulis tim transisi seperti dikutip dari BuildBackBetter.com, pada Senin (9/11/2020).


Biden juga berencana untuk mengembangkan kantor Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) di Beijing. Tujuannya agar para ahli dari AS dapat menjalankan fungsi pemantauan secara langsung bila ada ancaman penyakit baru.


"Akan mengembangkan jumlah detektif penyakit dari CDC sehingga kita bisa punya mata dan telinga langsung di lapangan, termasuk di dalamnya membangun kembali kantor di Beijing," lanjutnya.


Ramai-ramai Menghakimi Video Porno, Eh di Belakang Minta Link


Belakangan ini ramai video viral yang disebut-sebut mirip dengan beberapa artis di Indonesia. Awalnya video ini menyeret nama artis Gisel Anastasia, lalu kemudian Jessica Iskandar, dan yang terbaru adalah selebgram Anya Geraldine.

Di media sosial, reaksi netizen terhadap video semacam ini beragam. Sebagian netizen ada yang mengutuk, menghakimi, tapi ada juga yang menanyakan link video bahkan malah ikut menyebarkannya.


Terkait video syur mirip artis, banyak dari netizen menghakimi beredarnya konten tersebut, tapi di sisi lain malah kepo juga untuk mencari tahu linknya. Psikolog klinis dari Pro Help Center Nuzulia Rahma Tristinarum mengatakan alasan atau motif dari setiap orang menyebarkan video tersebut beragam.


"Masyarakat kan macam-macam isi kepalanya dan isi hatinya. Tujuan minta link video tentu bermacam macam. Ada yang murni penasaran. Ada yang menjadikan video tersebut pelampiasan amarah amarahnya pada hal lain yang selama ini terpendam dan dengan video tersebut ia jadi merasa boleh mengeluarkan amarahnya atau kata-kata pedasnya," jelas Rahma saat dihubungi detikcom Senin (9/11/2020).


"Ada pula yang secara norma ia tahu bahwa video tersebut tidak baik sehingga menghujatnya, namun karena ramai diberitakan jadi penasaran juga," tambah Rahma.


Selain itu, Rahma berpesan, sebaiknya sebagai pengkonsumsi berita, masyarakat harus cerdas. Fokus pada apa yang menjadi tujuan, bukan sekedar ikut-ikutan mengomentari dan meramaikan yang viral. Dan berpikirlah dengan kritis dan bijak sebelum menghakimi dan memutuskan ikut menyebarkannya.

https://indomovie28.net/movies/bloody-reunion/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar