Menjadi salah satu kota besar di Australia, Sydney juga kaya akan seafood segar. Mampir lah ke pasar ini saat berkunjung ke sana.
Kalau dengar nama pasar pasti kepikirannya pasar tradisional yang menjual beraneka macam barang sehari-sehari seperti ikan, daging, sayuran.
Etalase yang terbuat dari kayu dan penjual yang mencoba menarik perhatian pelanggan. Suasana pasar ramai, terkadang harus bertabrakan dengan pengunjung lainnya. Bau tidak sedap dari daging, jalanan kotor, motor berlalu lalalng. Itulah yang saya bayangkan kalau mendengar kata pasar.
Ketika masih muda saya tidak suka ikut ke pasar kalau diajakin oleh orang tua. Tetapi semakin dewasa, kalau traveling pasti saya berkunjung ke pasar untuk melihat kehidupan orang lokal.
Sewaktu saya pergi ke Sydney, salah satu rekomendasi tempat yang katanya harus dikunjungi adalah Sydney Fish Market. Bedanya pasar di luar negara maju kalau dibandingkan dengan negara sendiri adalah kebersihannya. Kalau di luar negeri pasarnya dijaga dengan bersih, sehingga nyaman bagi pengunjung untuk berbelanja.
Sydney Fish Market merupakan seafood market ketiga terbesar di dunia loh! Selain berbelanja bahan makanan, kamu bisa mencicipi langsung seafood segar yang dimasak dengan berbagai cara. Ada yang digoreng, dibakar, atau dimakan secara langsung.
Selain seafood, di sini juga menjual berbagai macam keju, buah-buahan, dan juga manisan lainnya. Kalau berkunjung ke Sydney jangan lupa berkunjung ke Sydney Fish Market ya!
Ini Spot Agrowisata Asyik di Batu
Di kota Batu terdapat berbagai tempat yang menawarkan agrowisata menarik. Salah satunya adalah Kusuma Agrowisata. Intip yuk seperti apa keseruan di dalamnya.
Salah satu daya tarik Kota Batu bagi wisatawan adalah agrowisata. Di kawasan agrowisata kita bisa memetik aneka buah segar langsung dari pohonnya.
Di sini kita tidak hanya bisa memetik buah apel langsung di kebunnya, tapi tersedia juga kebun buah jeruk, buah naga dan strawberry. Jika kita membeli buah langsung dari kebunnya sudah pasti harganya lebih murah.
Selain itu kita bisa menyewa mobil offroad karya anak bangsa untuk berkeliling kawasan perkebunan. Jalanan dengan kontur yang tidak rata, membuat adrenalin cukup terpacu traveler.
Di kawasan kusuma agrowisata juga terdapat area waterboom yang cukup besar dan lengkap, mulai dari seluncuran sampai kolam arus pun tersedia di sini. Bagi pecinta selfie, sangat difasilitasi oleh pengelola lho. Tersedia berbagai spot foto menarik di kawasan ini, mulai dari replika kincir angin, ayunan kekinian, sampai aneka spot foto unik bisa memperindah tampilan media sosial kamu.
Sebelum pulang, pengunjung akan di ajak untuk melepas lelah sejenak di cafe sambil menikmati pastry dan segelas jus apel segar. Gratis! Jika masih lapar, traveler bisa membeli aneka makanan berat yang sudah pasti nikmat.
WHO dan IMF Sepakat Selamatkan Nyawa Cara Pulihkan Ekonomi Saat Pandemi Corona
Organisasi kesehatan dunia (WHO) dan dana moneter internasional, (IMF) menegaskan menyelamatkan nyawa manusia adalah prasyarat untuk menyelamatkan ekonomi di tengah pandemi Corona. Dia menyebut pandemi global ini adalah salah satu krisis sepanjang sejarah.
Dilansir AFP, Jumat (3/4/2020), Sekjen WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus dan Direktur IMF Kristalina Georgieva mengatakan untuk mengendalikan ekonomi dunia, terlebih dahulu kendalikan Corona. Walaupun mereka mengakui bahwa sulit untuk menciptakan keseimbangan antara ekonomi dan kesehatan.
Diketahui sektor ekonomi saat ini terpukul akibat virus Corona salah satunya kebijakan lockdown yang dilakukan oleh sejumlah negara. Serta lebih dari setengah populasi planet ini memilih untuk tinggal di rumah untuk menghindari penyebaran virus Corona.
COVID-19 diketahui telah menewaskan lebih dari 50.000 orang. Sementara lebih dari 1 juta orang dinyatakan positif di seluruh dunia.
"Ketika dunia merespon COVID-19, negara demi negara dihadapkan pada kebutuhan untuk menahan penyebaran virus dengan mengorbankan masyarakat dan perekonomian," kata Tedros dan Georgieva dalam artikel, The Daily Telegraph, Inggris.
"Pada nilai nominal trade-off (keuntungan dan kerugian) yang harus dilakukan: menyelamatkan hidup atau menyelamatkan mata pencaharian. Ini adalah dilema yang salah. Mengendalikan virus adalah prasyarat untuk menyelamatkan mata pencaharian," lanjutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar