Senin, 18 Mei 2020

Bintang Film Dewasa Ini Mengaku Raup Untung dari Wabah Corona

 Sementara banyak industri hiburan yang tutup akibat virus corona COVID-19, bintang porno ini justru mendapatkan banyak penghasilan di tengah pandemi penyakit tersebut.
Dikutip dari New York Post, bintang porno itu adalah Maitland Ward, yang dulunya juga sebagai salah satu aktris serial TV Disney.

"Saya merasakan kenaikan dari pendapatan saya, karena saat ini banyak orang menghabiskan waktu di rumah. Mereka membutuhkan hiburan dan mereka ingin pergi dari semua hal tentang corona," jelas Maitland.

"Selain itu aku juga terjebak di rumah, jadi aku lebih banyak membuat konten untuk mengisi waktu," lanjutnya.

Meskipun begitu, tak semua pemain film dewasa bisa mendapatkan manfaat dari kesulitan ini. Karena sebagian besar studio film porno telah ditutup, setidaknya sampai akhir bulan Maret.

"Itu adalah hal yang luar biasa bahwa kita bisa mendapatkan uang di tengah krisis seperti ini. Saya sangat berterima kasih untuk itu," pungkasnya.

Perawat Juga Butuh Aman, Penuhi Kebutuhan APD yang Layak!

 Kurangnya alat pelindung diri (APD) di beberapa rumah sakit menjadi perhatian. Padahal APD merupakan senjata perang bagi para tenaga medis termasuk perawat.
Alat pelindung diri yang tidak memenuhi standar pun berdampak pada fasilitas pelayanan. Hal ini disampaikan oleh Ketua Umum Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Harif Fadillah, Skep, SH, MKep. Ia mengatakan perawat memiliki hak untuk memastikan kondisi aman saat bertugas, tentunya dengan dukungan APD yang memadai.

"Kita juga punya hak selain kewajiban peran melayani pasien, juga punya hak mendapatkan perlindungan, itu juga harus dipenuhi," tegasnya saat dihubungi detikcom Senin (23/3/2020).

"Iya APD sangat kurang, sangat kurang," katanya kembali menegaskan.

Ia mengatakan 105 ribu APD yang disiapkan pemerintah tak cukup. Butuh lebih banyak lagi APD yang dipesan demi memastikan para perawat yang menjadi garda terdepan dalam menangani kasus corona di Indonesia aman.

"Harus terus menerus, jangan stop 105 ribu, harus terus menerus pesan lagi, pesan lagi, agar keamanan kita terjaga," lanjutnya.

Ia pun menyayangkan kondisi tenaga medis yang akhirnya banyak terpapar corona saat sedang bertugas. Ia menilai salah satunya karena APD yang masih sangat kurang.

"Iya itu banyak di lapangan yang terpapar karena tidak menggunakan APD yang benar, atau tidak sesuai standar, yang keduanya juga mungkin pelayanan nggak optimal karena APD-nya juga nggak standar. Ada laporan memang menggunakan jas hujan, kantong plastik biasa. Itu kan sesuatu yang tidak standar itu kan bisa menyebabkan kualitasnya menurun," ungkapnya.

Saat ini menurut survei internal yang dilakukan PPNI, sudah ada 4 orang yang dinyatakan positif virus corona COVID-19.

"Kita ada survei internal tapi harus dikonfirmasi ulang, 4 orang positif, kemudian ada 14 orang PDP (Pasien dalam Pengawasan), dan sekitar ada 182 orang yang ODP (Orang dalam Pemantauan) di seluruh Indonesia, terbanyak di Jakarta sekitar 100-an. Satu perawat ada yang meninggal sebelumnya kasus ke-36," pungkasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar