Jumlah kasus positif virus corona COVID-19 di Indonesia terus meningkat. Jumat (10/4/2020), tercatat 3.512 kasus positif, 282 sembuh, dan 306 meninggal.
"Ada 219 kasus baru sehingga total 3.512 kasus," kata juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona COVID-19, Achmad Yurianto, Jumat (10/4/2020).
Jumlah kasus terkonfirmasi positif bertambah 219 sehingga secara akumulatif menjadi 3.512 kasus.
Pasien yang dalam dua kali pemeriksaan mendapat hasil negatif dan dinyatakan sembuh bertambah 30 kasus menjadi 282.
Kasus meninggal dunia mengalami penambahan 26 kasus menjadi 306 kasus.
Cegah Virus Baru, China Buat Daftar Hewan Ternak yang Bisa Dikonsumsi
Pemerintah China dilaporkan mulai menyusun daftar hewan apa saja yang bisa diternakkan untuk dikonsumsi. Hal ini dilakukan untuk mencegah risiko kemunculan penyakit baru seperti COVID-19 yang diakibatkan oleh virus Corona.
Kementerian Pertanian China pada hari Rabu (8/4/2020), mengeluarkan rancangan daftar hewan yang bisa diternakkan. Anjing tak lagi dianggap ke dalam hewan yang bisa dikonsumsi, begitu juga dengan trenggiling, kelelawar, dan musang.
Hewan yang dianggap aman untuk diternakkan mulai dari babi, sapi, kambing, ayam, rusa, alpaka, hingga burung unta. Ada dua spesies rakun yang juga bisa diternakkan, tapi bukan untuk dikonsumsi dagingnya.
"Dengan berkembangnya peradaban manusia dan kekawatiran serta pilihan publik terhadap perlindungan hewan, anjing telah berevolusi tidak lagi jadi hewan ternak tetapi hewan peliharaan," tulis Kementerian Pertanian China seperti dikutip dari CNN, Jumat (10/4/2020).
Keputusan ini disebut belum final karena masih menunggu masukan dari berbagai sektor hingga tanggal 8 Mei 2020.
Virus Corona COVID-19 diduga muncul menyerang manusia dari kelelawar. Interaksi yang tak higienis antara hewan liar dan manusia di pasar daerah Wuhan disebut-sebut jadi sumber awal kemunculan virus.
Studi Temukan Pasien Sembuh Virus Corona Mengalami Kerusakan Jantung
Ada hubungan misterius antara infeksi virus Corona COVID-19 dengan kesehatan jantung. Dalam laporan terbaru yang dipublikasi di jurnal JAMA Cardiology, satu dari lima pasien yang sembuh dari infeksi virus Corona di Wuhan, China, mengalami semacam kerusakan jantung.
Penyebab pasti fenomena ini belum diketahui. Para ahli memikirkan beberapa skenario yang mungkin terjadi mulai dari infeksi corona menyebabkan jantung kekurangan oksigen, virus menyerang langsung sel jantung, hingga reaksi imun tubuh yang berlebihan merusak jantung.
"Yang kita tahu Corona ini bukan satu-satunya virus yang bisa berdampak pada jantung," kata Dr Mohammad Madjid dari University of Texas Health Science Center seperti dikutip dari Live Science, Jumat (10/4/2020).
Dr Madjid memberi contoh studi sebelumnya sudah menemukan infeksi virus influenza atau flu bisa meningkatkan risiko sakit jantung sampai enam kali lipat. Ini terjadi karena jantung bekerja lebih keras memompa darah untuk mengalirkan oksigen akibat ada penurunan fungsi paru-paru. Hal serupa diduga terjadi juga pada kasus infeksi virus Corona.
Dr Erin Michos dari departemen kardiologi Johns Hopkins School of Medicine mengatakan kerusakan jantung ini sebagian besar terjadi pada kasus pasien yang mengalami gejala berat.
"Kami melihat kasus-kasus pasien yang tidak memiliki penyakit jantung, mengalami kerusakan jantung," kata Dr Erin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar