Presiden Amerika Serikat Donald Trump melakukan kunjungan ke pabrik pembuatan alat pelindung diri (APD) namun menolak mengenakan masker. Selama kunjungan di pabrik Honeywell yang membuat respirator N95 untuk petugas medis virus corona itu, Trump memakai kacamata keselamatan namun tidak menutupi wajahnya.
Para pekerja dan staf pabrik memakai masker wajah dan sarung tangan sesuai rekomendasi pemerintah AS demi mencegah penularan Covid-19 di tempat kerja.
Kebijakan memakai masker bahkan ditulis secara jelas dalam aturan perusahaan. Salah satu papan besar bertuliskan "Tolong Pakai Masker Anda Setiap Saat."
Trump memang sejak lama menganggap penggunaan masker tidak lah penting.
Sejak Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS merekomendasikan penggunaan masker, Trump berulang kali menyebut langkah itu tidak praktis dan tidak berguna.
Trump mengaku tidak bisa melihat dirinya bertemu para pejabat dunia sambil mengenakan masker, meskipun perjalanan diplomatik sudah dibatasi.
Dilansir dari South China Morning Post, sikap Trump menolak penggunaan masker sejalan dengan partainya, Republik.
Sebuah jajak pendapat dari ABC News/Ipsos yang dirilis pekan lalu menunjukkan 69 persen orang-orang di Partai Demokrat telah mengenakan masker ketika bepergian dalam seminggu terakhir.
Sementara itu, hanya 47 persen orang dari Partai Republik yang memakai masker.
Capres Partai Demokrat Joe Biden mengkritik Trump karena tidak mengenakan masker. Dia mengatakan bahwa Trump harus mendengarkan sains dan berjanji untuk mengenakannya sendiri di depan umum.
Sebelumnya Wakil Presiden Mike Pence juga dikritik karena tidak memakai masker saat mengunjungi Klinik Mayo. Namun pada kunjungan berikutnya ke pabrik General Motors, akhirnya ia mengenakan masker. "Saya tidak berpikir itu perlu, tapi seharusnya saya mengenakan masker di Klinik Mayo," kata Pence.
Seorang dokter di Columbia University Medical Centre di New York City, mengatakan menggunakan masker bedah bisa mengurangi kemungkinan tertular virus corona dan jauh lebih efektif mencegah pemakainya menginfeksi orang lain.
Kata dia, masker akan jauh lebih efektif ketika semua orang memakainya.
Salip Italia, Kematian Corona Inggris Tertinggi ke-2 di Dunia
Angka kematian pasien virus corona (Covid-19) di Inggris telah mencapai 32.313 orang berdasarkan data pemerintah yang dirilis pada Selasa (5/5).
Jumlah itu melampaui angka kematian corona di Italia sebanyak 29.315 orang dalam periode yang sama.
Dengan begitu, setelah Amerika Serikat, dan pertama di Eropa.
Data angka kematian baru itu dirilis oleh Kantor Statistik Nasional Inggris (ONS) dan badan kesehatan regional. Statistik baru itu belum dimasukkan dalam angka harian pemerintah pusat yang saat ini masih mencatat 29.427 kematian.
Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab mendesak agar tidak membanding-bandingkan data pemerintah dengan statistik internasional yang ada selama ini.
"Ada berbagai cara menghitung angka kematian. Kami sekarang menerbitkan data yang mencakup semua kematian di semua pengaturan dan tidak semua negara melakukan hal ini," ucap Raab dalam jumpa pers di Downing Street seperti dilansir AFP.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar