Jumat, 09 April 2021

Eropa Kaitkan Vaksin Corona AstraZeneca dengan Pembekuan Darah, Ini Gejalanya

 Beberapa waktu lalu, komite keamanan dari Badan Obat Eropa (EMA) mengeluarkan pernyataan resmi soal keterkaitan antara vaksin Corona AstraZeneca dan kejadian pembekuan darah. Kondisi ini memang bisa saja terjadi sebagai efek samping langka setelah pemberian vaksin.

Menanggapi ini, Kepala Eksekutif Badan Pengatur Produk Obat dan Kesehatan (MHRA) Dr June Raine mengatakan memang ada bukti yang menguatkan hubungan antara vaksin Corona dengan pembekuan darah. Tetapi, menurutnya risiko itu sangat kecil.


Sementara itu, profesor neurologi klinis dari Institut Neurologi UCL, Prof David Werring, menekankan perlu lebih banyak penelitian lagi terkait kondisi tersebut. Terutama untuk mengetahui siapa saja yang paling berisiko mengalami pembekuan darah setelah divaksinasi hingga sebab-akibatnya.


"Kami masih sangat membutuhkan lebih banyak penelitian untuk memahami individu mana yang memiliki risiko tinggi untuk mengalami pembekuan darah yang tidak biasa ini di otak, meski sangat jarang, seringkali bisa berakibat fatal," jelas Prof Werring yang dikutip dari The Sun, Kamis (8/4/2021).


"Meskipun sebagian besar kasus terjadi pada wanita di bawah usia 60 tahun, ini bervariasi di berbagai negara dengan strategi vaksinasi yang berbeda, sehingga tidak memungkinkan faktor risiko tertentu (seperti usia atau jenis kelamin) untuk diidentifikasi," lanjutnya.


Meski begitu, Prof Werring tetap menekankan agar program vaksinasi harus terus dilanjutkan. Tetapi, ia juga mengarahkan agar orang-orang tetap perlu mewaspadai gejala dari pembekuan darah, terutama di otak, yang mungkin terjadi.


Terkait pembekuan darah, Dr Raine juga menyebutkan beberapa tanda atau gejala yang bisa saja muncul, yaitu:


Sakit kepala: Sakit kepala parah yang terjadi secara tiba-tiba atau progresif.

Adanya masalah neurologis: Masalah neurologis yang dimaksud misalnya mengalami kelemahan di wajah, lengan, atau kaki. Selain itu, mengalami gangguan bicara atau penglihatan, kebingungan, kantuk, hingga kejang-kejang.

Sesak napas: Seseorang bisa mengalami sesak napas saat terengah-engah atau kesulitan untuk menghirup udara seperti biasanya.

Nyeri dan bengkak: Kondisi ini bisa terjadi pada kaki, yang terlihat membengkak atau memerah.

Prof Werring mengatakan jika mengalami gejala-gejala tersebut antara 4-21 hari setelah vaksinasi, segeralah mencari pertolongan medis untuk mengatasinya.

https://trimay98.com/movies/finding-nemo/


Mutasi Corona Bermunculan, Pakar Khawatir Herd Immunity Tak Cocok Lawan COVID-19


Munculnya beragam varian baru Corona seperti mutasi E484K atau 'eek' dan Corona B117 memicu kekhawatiran vaksin tak lagi efektif. Pakar kembali mengingatkan vaksin Corona bukan satu-satunya jalan 'terbebas' dari virus.

Menurut Guru Besar Unair yang juga pakar biologi molekuler, Prof Chairul A Nidom, belum ada penelitian menyeluruh apakah vaksin Corona yang dikembangkan dan dipakai saat ini bisa melawan seluruh jenis Corona yang terus bermutasi.


"Belum ada penelitian secara menyeluruh kan karena vaksinnya ada 7 macam kan begitu, apakah terjadi namanya reaksi silang dengan jadi satu vaksin bisa untuk semuanya, atau sendiri-sendiri, kalau sendiri-sendiri ya repot," jelas Prof Nidom saat dihubungi detikcom Kamis (8/4/2021).


Menyoroti sekian banyak mutasi Corona yang bermunculan, Nidom menyarankan agar vaksinasi dilakukan berhati-hati. Melihat seberapa jauh COVID-19 bermutasi dan mempertimbangkan dampaknya, dengan mengikuti kajian lebih lanjut dari jurnal internasional.


"Saya membaca sepintas ada beberapa vaksin yang tidak merespons secara baik dengan virus Eek ini termasuk virus B117, nah dari situ kan efektivitas vaksin ini kan menjadi menurun, memang ini prinsipnya penggunaan vaksin ini harus hati-hati," lanjut Nidom.


"Kalau terjadi perubahan-perubahan, akan cepat diganti kemudian diisi dengan virus baru, vaksin tidak menjamin, beberapa negara sudah mulai lockdown lagi, artinya virus ini tidak bisa diatasi dengan vaksin dan obat," bebernya.

https://trimay98.com/movies/teenage-wolfpack/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar