Mantan Presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono, ikut menyoroti mutasi virus Corona COVID-19 yang terjadi di Inggris. Dalam Twitter pribadinya, ia merasa khawatir dengan munculnya varian baru Corona yang disebut lebih menular.
Tak hanya itu, pria yang akrab dipanggil SBY ini juga berharap agar pemerintah melakukan langkah tegas agar virus Corona jenis baru ini tidak masuk ke Indonesia.
"Di Inggris muncul strain COVID-19 baru, yang lebih mudah & cepat menyebar. Pandemi Spanish Flu 1918, penyebaran virusnya juga cepat & mematikan; telan korban jiwa 50 juta lebih," Tulis SBY dalam tweetnya, Senin (21/12/2020).
"Saya berharap pemerintah lakukan langkah yang cepat & tepat untuk selamatkan kita dari COVID-19 baru ini," tambahnya.
Dalam sebuah studi, COVID-19 juga disebut sama mematikannya dengan pandemi flu 1918. Bahkan jumlah kematiannya diprediksi bisa lebih buruk jika para pemimpin dunia gagal dalam mengendalikannya.
"Apa yang ingin kami beritahukan kepada orang lain adalah ini (COVID-19) memiliki potensi seperti (pandemi) 1918. Ini bukan sesuatu yang bisa diabaikan seperti flu," kata penulis utama studi, Dr Jeremy Faust dari Harvard Medical School dikutip dari CNBC.
Diketahui, kala itu pandemi flu 1918 telah menewaskan lebih dari 50 juta orang di seluruh dunia.
Terkait adanya mutasi baru virus Corona, Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock pun telah memberitahukan bahwa kebijakan lockdown atau penguncian secara ketat akan dilakukan selama Natal dan tahun baru di London dan Inggris bagian tenggara untuk mencegah penyebaran virus tersebut.
"Kami bertindak sangat cepat dan tegas. Sayangnya strain baru ini di luar kendali. Kami harus mengendalikannya," tutur Hancock kepada Sky News dikutip dari Medical Xpres, Senin (21/12/2020).
Sementara itu, otoritas penasihat kesehatan Pemerintah Inggris pun menyebut varian mutasi baru virus penyebab COVID-19 ini memiliki tingkat penularan yang tinggi. Namun, hingga kini belum ada bukti yang menunjukkan varian mutasi ini lebih mematikan atau mempengaruhi vaksin.
"Kami telah memperingatkan Organisasi Kesehatan Dunia dan terus menganalisis data yang tersedia untuk meningkatkan pemahaman kami," tutur Kepala Petugas Medis Inggris, Chris Whitty melalui sebuah pernyataan dikutip dari Associated Press.
https://maymovie98.com/movies/lima/
Duh! Presiden Chile Langgar Protokol COVID-19, Berujung Denda Puluhan Juta
Presiden Chili Sebastian Pinera, didenda sebesar US$3.500 atau sekitar Rp 49.5 juta akibat tidak mengenakan masker saat melakukan swafoto di pantai bersama seorang penduduk.
Dikutip dari laman CNN, Pinera lantas menghadap aparat setelah gambar swafoto itu beredar di media sosial.
Dia mengatakan saat itu tengah berjalan di pantai di dekat kediamannya seorang diri di Kota Cachagua. Saat itu ada seorang perempuan yang mengenalinya dan meminta berfoto bersama.
Di dalam foto itu nampak Pinera dan perempuan itu berdekatan tanpa mengenakan masker.
Foto Pinera yang sedang melakukan pesta pizza pada malam hari juga pernah beredar. Padahal saat itu bertepatan dengan aksi unjuk rasa besar-besaran di Ibu Kota Santiago menuntut pemerataan kesejahteraan.
Selain itu, Pinera juga pernah berfoto di alun-alun yang menjadi pusat lokasi unjuk rasa, setelah dia memerintahkan para penduduk untuk tetap berada di rumah di masa pandemi.
Pemerintah Chile mewajibkan penggunaan masker di seluruh ruang publik. Yang melanggar diancam dengan hukuman denda dan penjara.
Lonjakan tertinggi kasus corona di Chile terjadi pada Mei dan Juni, bersamaan dengan musim dingin. Kasus infeksi di negara itu kini kembali bertambah padahal pemerintah semakin memperketat larangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar