Jumat, 11 Desember 2020

Ini yang Bikin Kontraktor Takut Garap MRT Jakarta Fase II

  Ada satu hal yang membuat proyek pembangunan jalur MRT Jakarta Fase II di titik tertentu terkendala. Salah satunya untuk paket CP202 yang ternyata sang kontraktor takut menggarapnya.

Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar menjelaskan, sudah dua kali proyek paket CP202 gagal dalam proses lelang. Ada hal yang membuat para kontraktor khawatir dari penggarapannya.


"Jadi CP202 itu 2 kali gagal karena peserta lelang merasa terlalu sulit dan jangka waktunya terlalu pendek. Sehingga dari 58 bulan terpaksa harus diperpanjang jadi 73 bulan sehingga CP202 mundur ke Agustus," ucapnya dalam konferensi pers virtual, Kamis (10/12/2020).


Meskipun jangka waktu pengerjaan sudah diperpanjang, kontraktor asal Jepang itu juga masih takut dalam menggarap proyek MRT Jakarta Fase II. Sebab tingkat kesulitannya sangat tinggi untuk mengerjakan proyek infrastruktur dari Harmoni sampai Mangga Besar itu.


"Tingkat kesulitan misalnya mereka melihat soal di situ banyak bangunan bersejarah, tanah lembek di bawah sungai. Jadi pengerjaan CP202 ini sangat sulit, secara teknis paling susah. Sehingga kontraktor Jepang sangat hati-hati," ucapnya.


William mengungkapkan hal yang paling dikhawatirkan kontraktor adalah pembangunan di atas Kali Ciliwung. Jika itu dilakukan potensi terjadinya banjir di wilayah sekitar akan sangat besar.


"Karena kita akan bangun di atas Kali Ciliwung untuk bangun dek, supaya traffic tidak terganggu dan kemungkinan akan berpengaruh terhadap debit sungai bisa membuat kali itu meluap. Ini yang membuat kontraktor berhati-hati," terangnya.


"Kontraktor Jepang itu sangat hati-hati dalam mengambil keputusan, jadi mereka menyatakan gagal, sehingga kita harus lakukan langkah-langkah khusus, karena kalau begini terus pasti akan gagal lagi," tambahnya.

https://indomovie28.net/movies/in-the-cut/


107 Juta Orang Bakal Dapat Vaksin Corona, 75 Jutanya Bayar Sendiri


Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatakan pemerintah akan melakukan vaksinasi Corona kepada 107 juta orang. 75 juta di antaranya akan melakukan vaksinasi Corona mandiri, alias bayar sendiri.

Adapun total jumlah 107 juta itu mencakup 67% masyarakat di Indonesia berumur 18-59 tahun. Terawan menjelaskan program vaksinasi dibagi dua, pertama vaksin Corona program pemerintah yang akan diberikan kepada 32 juta orang.


Vaksin mandiri akan diberikan kepada tenaga kesehatan, para pekerja di layanan publik, TNI-Polri, Satpol PP, aparat hukum, dan kelompok masyarakat rentan secara gratis. Sedangkan, vaksin mandiri diberikan kepada masyarakat biasa dengan berbayar.


"Program vaksinasi COVID-19 sebanyak 107 juta orang. Di mana 75 juta orang pada skema mandiri dan 32 juta orang skema program pemerintah," jelas Terawan dalam rapat kerja dengan komisi IX DPR, Kamis (10/12/2020).


Pemerintah pun bagi-bagi tugas dalam vaksinasi Corona kepada 107 juta orang. Terawan menjelaskan, pihaknya akan mengurus vaksin skema program pemerintah. Sementara vaksin mandiri, akan diurus oleh Kementerian BUMN yang dipimpin Erick Thohir.


"Pengadaan vaksin COVID-19 skema program dilaksanakan Kemenkes, dan yang mandiri oleh BUMN dengan bekerja sama dengan Kemenkes," ujar Terawan.


Sementara itu, jumlah total dosis yang dibutuhkan bagi 107 juta orang ini jumlahnya mencapai 246 juta. Perhitungannya, per orang butuh dua vaksin dan ditambah variabel wajib WHO berupa wastage rate 15%.


Rincinya, untuk kebutuhan vaksin program pemerintah jumlah penerimanya 32.158.276 orang. Bila per orangnya butuh dua dosis, dari total penerima itu maka butuh 64.316.552 dosis vaksin.


Kemudian, jumlahnya ditambah lagi dengan variabel wastage rate sebesar 15%, maka dari itu total vaksin program pemerintah butuh 73.964.483.


Di sisi lain, program vaksin mandiri, jumlah sasarannya 75.048.268 orang, maka kebutuhannya adalah 150.096.536 dosis vaksin. Bila ditambah variabel wastage rate vaksin sebesar 15% maka jumlah vaksin mandiri yang dibutuhkan sebesar 172.610.568 dosis.


Maka dari itu bila ditotalkan untuk vaksinasi Corona yang dibutuhkan di Indonesia sebesar 246 juta dosis vaksin, atau tepatnya 246.514.480 dosis vaksin.


Dengan kebutuhan dosis sebanyak itu, bagaimana cara pendistribusiannya?

https://indomovie28.net/movies/delicious-room-salon-service/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar