Sabtu, 06 Februari 2021

Kata Pakar soal 'Lockdown Akhir Pekan': Memangnya Virus Tidur di Hari Kerja?

 Opsi kebijakan 'lockdown akhir pekan' belakangan ramai jadi sorotan dan menuai pro kontra. Pakar kesehatan masyarakat dan ahli epidemiologi Universitas Airlangga (Unair) Windhu Purnomo menanggapi kebijakan ini tak akan efektif.

"Apalagi itu lockdown akhir pekan, mainan saja, kalau memang betul-betul mau dibatasi ya batasi minimal dua minggu," tegas Windhu saat dihubungi detikcom.


Pasalnya, menurut Windhu mobilitas perlu dibatasi dalam dua pekan untuk benar-benar melihat efek pada tren kasus COVID-19 yang sedang meningkat. Jika hanya dilakukan di akhir pekan, ia mempertanyakan peningkatan mobilitas di hari biasa yang bisa terus mencatatkan penambahan kasus COVID-19.


"Kalau belum berhasil tambah dua minggu lagi, bukan kemudian akhir pekan, apa itu, efeknya itu apa kalau lockdown akhir pekan, tapi di luar akhir pekan itu orang bergerak," bebernya.


"Ini kan main-mainan saja, sepertinya seakan-akan virus itu bergeraknya di akhir pekan sehingga dikasih lockdown, kalau di hari kerja virusnya tidur jadi tidak dilockdown, kan itu," tanyanya.


Begitu pula dengan pembatasan jam malam di kebijakan PPKM, Windhu menilai hal ini malah membuat mobilitas tetap meningkat sebelum sampai batas jam malam. Opsi kebijakan yang mencuat belakangan dianggapnya tidak serius dalam penanganan pandemi COVID-19.


"Misalnya nih jam malam, seakan-akan virus itu bergeraknya malam hari, di jam malam, sudah siang virusnya tidur, jadi boleh pergi asal tidak lebih dari jam 7 malam karena mungkin jam 7 malam dianggap virusnya baru bangun, gitu, itu lucu kita ini aneh-aneh," kata Windhu.


"Sebetulnya kita ini mau pandemi ini berakhir atau tidak, itu saya nggak ngerti, terus terang saja saya bingung dengan semua kebijakan yang aneh-aneh," pungkasnya.

https://indomovie28.net/movies/sacrifice-7/


DKI Jakarta Lockdown Total 12-15 Februari Dipastikan Hoax, Ini Faktanya


Belakangan heboh disinformasi soal lockdown yang akan diterapkan di DKI Jakarta mulai 12 hingga 15 Februari. Pada tanggal tersebut, warga diminta tak keluar rumah dan menutup seluruh pertokoan.

Sementara mereka yang kedapatan melanggar, langsung ditangkap, diswab, hingga dikenakan denda. Faktanya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza menjelaskan Jakarta tak bisa menerapkan lockdown akhir pekan karena Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) masih berlaku.


Begitu pula dengan keterangan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan baru-baru ini. Ia memastikan tak ada opsi pemberlakuan kebijakan lockdown.


"Tidak ada rencana lockdown di akhir pekan di DKI Jakarta. Mari jaga diri, jaga lingkungan kita, insyaallah kita semua selalu dilindungi," ujar Anies dalam siaran di YouTube Pemprov DKI Jumat (5/2/2021).


Kementerian Kesehatan RI juga ikut menanggapi viral hoax lockdown total di pesan berantai WhatsApp. Menurut Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2ML) Kementerian Kesehatan, pemerintah hingga saat ini tidak berencana menerapkan kebijakan lockdown.


"Pemerintah belum mengeluarkan kebijakan lockdown total baik di Jakarta maupun daerah lainnya. Kami meminta masyarakat agar menghentikan pesan hoax tersebut," kata Nadia dalam konferensi pers daring yang diadakan Kemenkes, Jumat (5/2/2021).

https://indomovie28.net/movies/sacrifice-6/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar